IPOL.ID – BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan menggelar pertemuan bersama Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Kota Administrasi Jakarta Selatan, pada awal tahun ini.
Pokok pembahasan dalam pertemuan kali ini tentang penguatan layanan melalui perluasan Fasiltas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di wilayah Jakarta Selatan. Pertemuan dilangsungkan secara online via aplikasi Zoom mengingat tren virus Covid-19 saat itu sedang mengalami peningkatan penyebaran.
“Alhamdulillah kita masih bisa berkumpul meskipun hanya secara online meeting, namun tidak mengurangi esensi dari pertemuan pada pagi hari ini. Di kesempatan ini kami akan menyampaikan gambaran terkait kebutuhan perluasan FKTP wilayah Jakarta Selatan pada tahun 2022, karena melihat perbandingan jumlah potensi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dengan jumlah FKTP di Jakarta Selatan masih butuh pengoptimalan FKTP,” ungkap Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan, Diah Sofiawati.
Diah mengutarakan, sampai dengan Desember 2021 jumlah FKTP Jakarta Selatan yang sudah bekerja sama adalah sejumlah 151, terdiri dari Puskesmas 76, Klinik Pratama 56, Dokter Praktik Perorangan 1, Klinik TNI dan Polri masing-masing 9, dengan tenaga dokter umum sebanyak 543 orang. Disamping itu jumlah peserta yang terdaftar diseluruh FKTP tersebut adalah sebanyak 2.096.532, Adapun rasio kunjungan FKTP wilayah Jakarta Selatan menyentuh angka 1:3.861.
“Selama tahun 2021 lalu kami sudah melakukan penambahan kerja sama bersama 8 FKTP yakni Klinik Halomedika, Klinik DPMPTSP, Klinik Iras Pratama, Klinik Atma Jaya, Klinik Lantana Medika, Kimia Farma tebet, Klinik Gedung Aneka Tambang dan Kimia Farma Menara Jamsostek. Selanjutnya melihat asumsi peserta JKN-KIS pada tahun 2022 diperkirakan akan bertambah dari yang awalnya 2.074.156 menjadi 2.112.165 atau memiliki selisih sebesar 38.009, untuk kebutuhan penambahan FKTP diwilayah Jakarta Selatan sendiri adalah sebanyak 12,” sebut Diah.
Selain itu, Diah juga mengutarakan berdasarkan data mapping kebutuhan FKTP wilayah Jakarta Selatan masih terdapat ketidakmerataan jumlah FKTP mitra per kecamatannya yang khawatir memiliki dampak terhadap optimalisasi pelayanan. Oleh karena itu, dia berharap dukungan dari Suku Dinas Kesehatan untuk mencapai target tersebut dengan membuat kesepakatan bersama dan publikasi terkait kebutuhan FKTP wilayah Jakarta Selatan.
“Terkait data-data yang sudah disampaikan oleh BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan sebelumnya, kami dari pihak Sudinkes pastinya siap membantu dan mendukung rencana penguatan layanan melalui perluasan FKTP ini, mungkin untuk permulaannya kita bisa memfokuskan kepada penambahan FKTP di kecamatan yang masih minim jumlah FKTP yang bekerja sama,” timpal Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Sudinkes Kota Administrasi Jakarta Selatan, Dwi Sujadir. (DT/dv)