IPOL.ID-Terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak pertama kali diselenggarakan, Sapto Waluyo (63) merasakan berkali-kali manfaat program BPJS Kesehatan tersebut, dengan jenis kepesertaan Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas 1 berkat status Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diembannya.
Sapto berkesempatan untuk berbagi kisah bersama tim Jamkesnews pada hari Selasa (15/03).
“Kebetulan saya bekerja sebagai PNS di Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) sebagai pengkoordinir kepesertaan BPJS PNS seluruh Indonesia, jadi sudah terbiasa juga mensosialisasikan terkait program JKN-KIS ke PNS daerah. Saya pribadi pun juga sudah sering menggunakan manfaat dari BPJS Kesehatan, untuk operasi pencabutan gigi dan pernah operasi hernia beberapa tahun yang lalu,” jelas Sapto di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan.
Sapto menyebutkan pengalaman yang paling berasa selama menjadi peserta JKN-KIS adalah ketika menjalani pengobatan hernia, penyebab dirinya menderita hernia adalah karena sering mengangkat beban berat diusianya yang sudah tidak muda lagi. Akibatnya suatu hari tanpa gejala apapun, hernia yang diderita Sapto kambuh membuat salah satu bagian dalam tubuhnya menonjol tepatnya di area bawah perut dan menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan.
“Waktu itu saya langsung ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Marinir Cilandak menggunakan BPJS Kesehatan, disitu saya langsung dirawat dengan baik dan dilakukan pemeriksaan lengkap karena dokter mengatakan kondisi hernia saya sudah kronis dan harus dilakukan tindakan lebih lanjut berupa operasi, tanpa ragu saya mengaminkan saran dokter kali itu karena ingin sembuh dan saya juga tidak khawatir dengan biaya berkat terdaftar menjadi peserta JKN-KIS,” ucapnya.
Setelah berhasil melalui operasi dan perawatan selama 4 hari di Rumah Sakit Marinir Cilandak, dirinya diperbolehkan melakukan rawat jalan di rumah sampai dengan sembuh. Tak hanya itu, beberapa waktu setelahnya Sapto kembali harus berkutat dengan pengobatan melalui operasi dikarenakan adanya infeksi pada syaraf gigi, ia mengaku kembali menggunakan manfaat Program JKN-KIS saat itu, sehingga selama 3 hari masa pengobatan sampai dengan pulang Sapto bebas dari biaya operasi tersebut.
“Super sekali pokoknya BPJS Kesehatan ini, berulang kali kami sekeluarga menggunakan untuk berobat termasuk 2 operasi yang saya sebutkan tadi semuanya gratis nol rupiah. Oleh karenanya kami merasa sangat bersyukur telah menjadi peserta BPJS Kesehatan sehingga setiap kami membutuhkan layanan kesehatan selalu dibantu khususnya dalam pembiayaan, tentunya juga ini berkat partisipasi dan gotong royong seluruh peserta,” pungkas Sapto. (DT/dv)