“Tak hanya sampai di sini, kami berharap Bank Mandiri dan Bank Eka ke depan akan terus melakukan kolaborasi lainnya dimana kolaborasi tersebut diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.” ungkap Riduan.
Riduan menjelaskan, pihaknya sangat fokus dalam pengembangan bisnis kartu prabayar. Buktinya, hingga Juni 2022, Bank Mandiri telah menerbitkan 27,4 juta kartu berlogo e-money dengan rata-rata transaksi per bulan sebanyak 93,5 juta transaksi senilai Rp 1,65 trilliun. Saat ini, uang elektronik berlogo e-money dapat digunakan untuk melakukan transaksi di 175.000 merchant yang berkerja sama.
Sementara Direktur Utama Bank Eka, Eko Budiyono, menyambut baik sinergi yang dilakukan antara Bank Eka dengan Bank Mandiri ini. Dia menyebutkan bahwa sebagai Bank Perkreditan Rakyat, Bank Eka memerlukan dukungan dari bank umum sebagai bank induk untuk bisa terhubung ke jaringan GPN dan mempercepat proses digitalisasi perbankan.
“Dengan kolaborasi ini, nasabah Bank Eka akan dapat menerima transfer dari bank lain dan sebaliknya, via layanan ATM. Di sisi lain, kami juga akan lebih efisien dalam mengelola mesin ATM tanpa harus membeli atau menambah di titik tertentu. Pasalnya, nasabah akan dapat bertransaksi di mesin ATM bank lain, baik transfer, tarik tunai, dan cek saldo,” tutur Eko.