Dia menjelaskan, peran dan dukungan arsitek Indonesia dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan dapat dilihat pada upaya pelestarian pada bangunan dan kawasan cagar budaya. Antara lain, rehabilitasi Gelora Bung Karno dalam rangka Asian Games 2018, rehabilitasi Pasar Johar, renovasi Masjid Istiqlal, dan rehabilitasi Rumah Gadang di Solok Selatan.
Upaya pelestarian ini dilakukan untuk memelihara bangunan atau kawasan cagar budaya baik secara fisik maupun non-fisik sehingga tradisi budaya lokal tetap terpelihara.
Arsitek juga berperan dalam pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang dilaksanakan pada 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur, Manado-Likupang-Bitung, Mandalika, dan Labuan Bajo. Peran arsitek bukan hanya mengubah wajah kawasan tersebut dengan tetap menjaga kearifan lokal. Tetapi juga mengangkat harkat dan martabat masyarakat lokal secara sosial-ekonomi.
Menteri PUPR juga menegaskan, saat ini pihaknya juga bekerja sama dengan IAI dalam persiapan infrastruktur untuk mendukung presidensi G20. Misalnya, penataan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), penataan beberapa titik wisata di Labuan Bajo, penataan Kawasan Mandalika, penataan kawasan Hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai di Bali, dan revitalisasi VVIP Bandara Ngurah Rai Bali.