Dia menegaskan, penelusuran keterkaitan adanya anggota Polri dalam penanganan kasus ini juga perlu dilakukan oleh Kompolnas dan Komnas HAM. Bahan penyelidikannya sendiri sudah mendapatkan bahan dari masyarakat.
Seperti diketahui, laporan pertama muncul sesuai keterangan Karopenmas Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, yakni setelah mengetahui kejadian, Irjen Ferdy Sambo melaporkan peristiwa itu ke Kapolrestro Jaksel, Jumat (8/7).
Kejadian di rumah Irjen Ferdy sudah tentu membuat Kapolres Jaksel dan anggota di Divisi Propam Polri turut serta berada di tempat kejadian perkara (TKP). Bahkan keterlibatan anggota Propam Polri sampai mengantar jenazah ke rumah duka di Jambi. Termasuk adanya campur tangan saat adik kandung almarhum Brigpol J dipaksa menandatangani hasil otopsi.
“Jangan lupa, dalam kasus tewasnya polisi tembak polisi ini semua tersangkut dengan Divisi Propam Polri. Brigpol J tewas ditembak adalah ajudan Irjen Ferdy Sambo yang menjabat Kadiv Propam Polri. Penembaknya Bharada E juga ajudan Ferdy dan kejadian di rumah Irjen Ferdy Pejabat Utama Mabes Polri di Duren Tiga, Jakarta,” bebernya.