IPOL.ID – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) SM terus mendapat kecaman dari berbagai lapisan masyarakat. Sebab, dugaan atas pernyataan SM sebelumnya yang dinilai diduga menghina kiai dan ulama pesantren.
Kali ini, desakan untuk mundur dari jabatan ketua umum hadir dari Solidaritas Santri Menggugat. Ratusan massa aksi tersebut datang langsung sembari membawa poster bertuliskan kekecewaan mereka kepada Suharso di depan Gedung DPP PPP di Menteng, Jakarta Pusat.
“Kami turun lagi karena belum ada tanggapan dari Suharso atas aksi kami sebelumnya. Kami sudah sampaikan, jika 3×24 jam belum ada tanggapan, maka aksi akan terus dilakukan di depan Gedung DPP PPP,” ujar Koordinator Aksi, Rangga pada wartawan di lokasi, Selasa (30/8).
Rangga menyebut, ada dua tuntutan yang dibawa pada aksi kali ini yaitu menuntut Suharso untuk minta maaf secara terbuka. Karena pernyataannya membuat gaduh masyarakat dan meminta Suharso untuk mundur dari ketua umum partai Islam.
“Tuntutan tersebut kami layangkan lagi pada aksi ini. Karena kami menilai Suharso tidak memiliki nilai sopan santun dalam berucap, maka harus segera mundur dari ketua partai Islam,” tandas dia.
Sementara itu, salah satu Santri yakni Della Amalia mengaku rela turun ke jalan karena merasa tidak terima melihat para kiai dihina. Dia pun menuntut Suharso untuk segera mundur dari jabatan ketua umum serta menteri Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Pernyataan Pak Suharso ini sangat menyudutkan para kiai, yaitu orang yang kami hormati. Kami rela turun ke jalan untuk menuntut pertanggungjawaban atas pernyataannya tersebut,” tegas Della.
Sebelumnya, rentetan aksi telah dilakukan dari berbagai elemen, mereka meminta Suharso mundur dari jabatan Ketua Umum PPP dan Menteri Bappenas. Desakan Suharso mundur akibat dugaan dari pernyataannya beberapa waktu lalu di KPK terkait “kiai amplop”.
Tak hanya itu, Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan, dan Majelis Kehormatan PPP juga mendesak Suharso untuk mundur, melalui surat yang dikirimkan kepada Suharso. Namun, hingga kini belum ada jawaban dari Suharso dan masih mengabaikan surat yang dilayangkan oleh para majelis partai Islam tersebut. (Joesvicar Iqbal/msb)