IPOL.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan komitmen pemerintah menahan dampak melonjaknya harga komoditas energi dunia. Salah satu caranya dengan mengucurkan subsidi energi Rp502 triliun.
Subsidi itu untuk meredam gejolak harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan solar bersubsidi. Subsidi diberikan di tengah surplus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rp106 triliun.
“Pemerintah memberikan subsidi BBM, LPG dan listrik sebesar Rp 502 triliun agar harga BBM tidak melambung tinggi di tangan masyarakat,” kata Presiden dalam Sidang Tahunan MPR, Selasa (16/8).
Dalam pidato yang sama, dia mengklaim inflasi juga berhasil dikendalikan di kisaran 4,9 persen. Angka tersebut jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN di sekitar 7% dan negara- negara maju yang berada di sekitar 9%.
“Ekonomi tumbuh 5,44% pada kuartal II 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan di semester I 2022 ini surplusnya Rp364 triliun,” jelasnya. (ahmad)