IPOL.ID – Aparat Polsek Mampang hingga kini masih mendalami kasus tewasnya dua pekerja bangunan di Gelanggang Olah Raga (GOR) Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Minggu (31/7). Sejauh ini, sudah ada tujuh orang yang diperiksa polisi, Selasa (2/8).
Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol Supriyadi mengatakan, ada tujuh orang yang tengah diperiksa terkait kasus kecelakaan kerja itu. Satu di antaranya merupakan penanggung jawab proyek revitalisasi GOR Mampang Prapatan.
“Iya kami dalami ke sana (unsur kelalaian), walaupun ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan,” ujar Kapolsek Mampang, Kompol Supriyadi pada wartawan, Selasa (2/8).
Kapolsek menjelaskan, kasus tersebut didalami sebagai bahan evaluasi terhadap pengerjaan proyek tersebut. Sebab, ada dugaan unsur kelalaian yang harus dievaluasi oleh penanggung jawab demi keselamatan para pekerja ke depannya.
“Kami tetap dalami sebagai pembelajaran ke depannya bahwa pekerjaan ini taruhannya nyawa. Perlu ada standarnya (SOP),” tegas kapolsek.
Sedangkan para saksi yang tengah dimintai keterangannya di antaranya para pekerja dan mandor yang melakukan revitalisasi bangunan GOR tersebut. Kendati belum bisa dipastikan ada tidaknya unsur kelalaian yang menewaskan dua pekerja.
“Masih didalami lebih lanjut ya kasus ini. Untuk korban yang meninggal berinisial AJ umur 48 tahun dan IN umur 23 tahun,” ungkap dia.
Pihak keluarga korban pun telah menerima peristiwa itu sebagai musibah dan menyelesaikannya secara kekeluargaan dengan pihak penanggung jawab proyek revitalisasi GOR Mampang. Namun kepolisian tetap mendalaminya lebih lanjut sebagai bahan evaluasi tentang keselamatan kerja.
Sementara, Bambang, 53, warga sekitar Gelanggang Olahraga (GOR) Mampang Prapatan mengungkap soal kecelakaan kerja yang terjadi di tengah proyek revitalisasi GOR pada Minggu (31/7).
Diketahui, dua pekerja bangunan berinisial AJ dan IN meregang nyawa usai terjatuh dan tertimpa besi serta puing-puing bangunan lantai 2 GOR tersebut. Kecelakaan kerja terjadi pada Minggu sekitar pukul 13.30 WIB. Saat kedua korban sedang membongkar besi bagian atap GOR.
“Minggu itu pekerja mau jebol besi, pekerja yang lain sudah selesai, tinggal yang (bagian) atas itu. Ketika menjebol, penyangga besi tidak ada. Ketika ini sudah dijebol, akhirnya roboh ke selatan,” jelas dia.
Tak ayal, besi atap bangunan GOR berbentuk segitiga dan material bangunan menimpa tubuh kedua korban saat berada di lantai 2. “Pekerja itu tertimpa antara puing sama besi. Besinya besi atap, puingnya ya tembok bangunan. Jadi (pekerja) itu bukan jatuh ke bawah”.
Jatuh/ambruknya besi dan material bangunan GOR menimbulkan suara reruntuhan besi dan puing bangunan. Hingga disebut terdengar sampai radius sekitar 300 meter.
“Suara ini ya kayak runtuh. Itu radius dari sini sekitar 300 meter kedengaran. Bukan (suara) teriakan korban, tapi suara benda jatuh,” tukas dia.
Mendengar suara reruntuhan besi dan material bangunan ambruk, dia langsung mendekati lokasi. Saat itu sudah terlihat kedua korban tergeletak. Satu korban meninggal dunia di lokasi, sedangkan satu lainnya sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mampang Prapatan.
“Korban mengalami luka di kepala dan badan. Satu lagi bagian kaki. Tapi yang saya dengar dari kepolisian, meninggal dunia,” ujar Bambang.
Sebelumnya, Camat Mampang Prapatan, Ujang Hermawan menjelaskan, belum lama ini, GOR Mampang Prapatan sedang dalam proses peremajaan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga DKI Jakarta.
Belum diketahui pasti sejak kapan GOR Mampang Prapatan direvitalisasi. Namun, menurut Ujang, GOR tersebut sejak Jumat (29/7), sudah tidak bisa digunakan.
“Itu kan punya Dinas Olahraga, saya juga tidak berani komentar. Biasanya saya Jumat kemarin ingin olahraga, tidak tahunya GOR sedang persiapan direhab,” kata dia pada wartawan.
Mantan Kasatpol PP Jakarta Selatan itu menambahkan, kedua pekerja bangunan mengalami kecelakaan kerja saat proses revitalisasi GOR Mampang Prapatan. “Salah satu besi bangunan GOR juga terjatuh dari atas gedung menimpa mobil yang sedang terparkir. Saat kejadian besinya menancap ke mobil,” tutup Ujang. (ibl)