IPOL.ID – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami kenaikan. Dugaan kuat naiknya kasus akibat lalu lintas truk logistik lintas pulau dan lintas provinsi.
Menurut hasil analisa, adanya kasus aktif di Sumbawa diduga berasal dari Lombok. Kasusnya tercatat pada 5 Agustus 2022, berdasarkan hasil empat sampel di Sumbawa dan dua di Bima dinyatakan positif seusai diuji di Balai Besar Veteriner Denpasar.
Secara akumulasi kasus PMK di NTB mengalami penurunan. Namun jumlah hewan ternak tertular di Pulau Sumbawa bertambah, sehingga perlu dilakukan penanganan masif dan terarah agar lonjakan kasus dapat ditekan.
Ketua Satuan Tugas Penanganan PMK Letjen TNI Suharyanto mengatakan, jalur truk logistik sangat berpotensi menularkan virus PMK antarwilayah. Kenaikan kasus PMK di Sumbawa dibawa truk dari Jawa menyeberang ke Bali, Lombok hingga sampai Sumbawa.
“Contoh, Sumbawa ini diduga kuat (hewan ternak) tertular dari jalur logistik truk asal Jawa Timur menyeberang ke Bali-Lombok hingga akhirnya ke Sumbawa,” ungkap Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Penanganan PMK Provinsi NTB di Kantor Bupati Sumbawa, NTB, Kamis (25/8).