IPOL.ID — Pengerjaan revitalisasi kawasan Kota Tua awalnya ditargetkan rampung pada akhir Juli 2022. Namun hingga Agustus pekan pertama, pengerjaan belum selesai.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengakui proyek tersebut melenceng dari waktu yang ditentukan. Namun demikian, Hari pengerjaannya sudah hampir rampung sampai 97 persen.
Hari mengungkap, ada kendala tak terduga di tengah revitalisasi. “Ada semacam longsoran tanah. Sebelumnya pakai pondasi dangkal, makanya sekarang dibuat menjadi pondasi dalam,” ujar Hari.
Kendala lainnya, ada pembuatan saluran air pada bekas Halte Kota Tua untuk lahan yang digunakan PT KAI. Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya masih memproses untuk memasok air ke lokasi itu.
“Memindahkan utilitas dari sana itu butuh waktu, sampai dengan terlayaninya air bersih PAM itu ke PT KAI. Termasuk kendala yang di area halte juga,” jelasnya.
Dikatakan Hari, revitalisasi kawasan Kota Tua ditargetkan akan rampung akhir Agustus ini. Dengan revitalisasi ini Kota Tua akan dilengkapi dengan fasilitas street furniture, pohon peneduh, taman hingga air mancur dan guiding block untuk memudahkan kelompok disabilitas. Kawasan bersejarah ini menjadi kawasan rendah emisi atau Low Emission Zone (LEZ).
Dengan begitu, kendaraan roda empat maupun roda dua tidak akan diizinkan lagi beroperasi di sekitar lokasi, kecuali bus Transjakarta. Jalan khusus pedestrian juga diperlebar. Selain itu, pepohonan juga ditumbuhkan.
“Sebelumnya trotoar lebarnya hanya 1-2 meter. Setelah ditata luasnya menjadi 7-8 meter. Bahkan nanti ada plaza yang lebarnya puluhan meter,” ungkap Hari.
Hari menjelaskan, kawasan Kota Tua juga bakal dikembangkan menjadi pusat wisata yang menunjang perekonomian masyarakat. Hari berharap, kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah pusat dapat menjadikan kawasan Kota Tua sebagai destinasi wisata internasional.
“Prinsipnya kita bangun pedestrian senyaman mungkin dengan atmosfer Kota Tua layaknya tahun 1635,” pungkasnya. (pes).