IPOL.ID – Petugas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur mulai melakukan vaksinasi Covid-19 Booster kedua bagi Tenaga Kesehatan (Nakes), Selasa (2/8) siang.
Vaksinasi Booster dosis empat ini, serentak difasilitasi oleh Pemerintah melalui Rumah Sakit (RS) dan Puskesmas.
Seperti halnya di wilayah Jakarta Timur, petugas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur (Sudin Kesehatan Jaktim) melakukan vaksinasi Booster kedua bagi Nakes. Pemberian vaksinasi mulai dilakukan di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati dan Puskesmas Kelurahan Cililitan.
Kasudin Kesehatan Jakarta Timur, Nikensari mengatakan, vaksinasi Covid-19 Booster kedua yang dilakukan ini memiliki syarat tiket pedulilindungi bagi Nakes. Nakes kemudian menerima vaksin Booster kedua atau dosis empat.
Sedangkan untuk jenis vaksin yang digunakan akan mengikuti dosis sebelumnya. Tabung vaksin pun didistribusikan oleh Pemerintah Pusat.
“Untuk di Jakarta Timur sendiri saat ini baru Nakes yang akan diakomodir. Jenis vaksin yang akan digunakan mengikuti dosis sebelumnya. Tidak banyak perubahan dari penyuntikan vaksin pertama, kedua dan ketiga,” katanya pada wartawan, Selasa (2/8).
Salah satu Tenaga Kesehatan yakni Chandra mengatakan bahwa seorang Nakes di sini telah mendapatkan vaksin Booster dosis empat dan yang diterima adalah jenis vaksin Moderna.
“Tadi saya telah menerima vaksin Booster kedua terhitungnya vaksin keempat yang diberikan vaksin Moderna, dosis yang diterimanya setengah, sebelumnya saya juga menerima vaksin jenis Moderna”.
“Sementara ini sih baru untuk Nakes aja, tapi untuk teman-teman tidak perlu takut untuk vaksin dosis empat, efek sampingnya seperti demam atau pegal tapi lebih jauh dari manfaatnya,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Nikensari menambahkan, untuk Nakes di Jakarta Timur sendiri pelaksanaan vaksinasi Booster kedua menargetkan sebanyak 3.000 Nakes dan akan rampung dalam satu bulan.
Nantinya, dalam perjalanan akan berlanjut kepada sasaran-sasaran lainnya. Akan masuk ke pejabat publik, masyarakat lanjut usia (lansia) kemudian para pekerja yang berkenaan langsung dengan pelayanan publik.
“Kalau di kesehatan sendiri kurang lebih ada sekitar 3.000 tenaga kesehatan, mudah-mudahan bisa segera kita akomodir dan targetnya dalam jangka pendek dalam satu bulan ke depan sudah harus mulai, sehingga bisa dilanjutkan ke sasaran lainnya,” tuturnya.
Sementara itu, untuk Booster kedua Nakes, pihaknya memang lebih menyiapkan di Rumah Sakit. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk lokasi vaksinasi bisa di fasilitas kesehatan milik pemerintah lainnya.
“Kalau gerai vaksin biasanya akan dibuka ketika kebutuhan terhadap peningkatan cakupan Booster belum terpenuhi, biasanya akan diikuti dengan pembukaan di gerai sentra vaksinasi, untuk saat ini kami fokus untuk pelaksanaan di fasilitas kesehatan yang mempunyai standar pedoman dulu seperti di RS dan Puskesmas,” jelasnya.
Kemudian lihat capaian cakupannya, kalau Booster kedua Nakes saat ini sedang mempersiapkan logistiknya. Karena kalau vaksinasi logistik terpusat harus ada proses, dikumpulkan, didistribusikan dan memastikan keamanan untuk distribusi vaksinasi tersebut.
“Kita sudah mulai menyiapkan jadwalnya, tadi masih puluhanlah, sudah dilakukan di Kramat Jati juga dibuka untuk vaksinasi Booster kedua untuk Nakes,” terangnya.
Mengenai jenis vaksin kemudian bagaimana interval tidak ada akan berbeda jauh dengan vaksinasi Covid-19 dosis sebelumnya. “Kita kan sudah masuk Booster kedua jadi tidak banyak yang berubah, kan banyak jenisnya, kita sesuaikan dengan ketersediaan yang ada, satu jenis dengan jenis vaksin dosis yang berbeda,” ungkapnya.
Nantinya, petugas setempat akan menjelaskan pada saat tenaga kesehatan hadir di depan gerai akan dilakukan screening. Selanjutnya bakal ditanya vaksin dosis satu, dua dan tiga. “Dosisnya akan disesuaikan, yang pasti jenisnya masih Pfizer, dan Moderna, dosisnya disesuaikan, sedangkan Booster untuk masyarakat umum menunggu keputusan dari Pemerintah,” tutupnya. (ibl)