Peta jalan tersebut merupakan implementasi dari trisula yang merupakan strategi antikorupsi KPK yang terdiri atas pendidikan antikorupsi serta partisipasi masyarakat, pencegahan, dan penindakan.
Poin ketiga yang dikemukakan Firli, yakni pentingnya kerja sama internasional dan dukungan regional.
Ia mengatakan agar peta jalan itu dapat terimplementasi, maka dibutuhkan dukungan dan kerja sama negara-negara kawasan, organisasi regional, dan internasional dalam bentuk investigasi bersama, berbagi data dan informasi intelijen, bantuan teknologi, serta penguatan kerja sama dalam pemulihan aset.
Firli meyakini pentingnya forum internasional yang diselenggarakan tersebut, khususnya untuk negara-negara di Asia Tenggara. Oleh karena itu, Indonesia akan mendukung pemutakhiran Nota Kesepahaman ASEAN-Parties Against Corruption (PAC) yang terdiri atas sepuluh negara anggota ASEAN.
“Pembaruan ini tidak hanya tepat waktu tetapi penting dan kami berharap kerja sama ASEAN-PAC yang baru akan menjadi forum efektif bagi upaya bersama kita untuk mencegah dan memerangi korupsi dan pencucian uang,” ujar Firli. (Far)