“Di sini dilakukan peningkatan mutu dan kualitas. Ini dilakukan tanpa disertai dengan komersialisasi, tapi justru dengan mengalokasikan yang cukup untuk kegiatan kebudayaan,”jelasnya.
Perlu diketahui, Pagelaran Perdana Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama PT Jakarta Tourisindo. Sebelum dimulai pertunjukan tersebut, Gubernur Anies sempat meninjau Patung Ismail Marzuki; Pameran Seni Rupa “Memoar Perupa Taman Ismail Marzuki; serta Kineforum.
Sementara, Revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ-TIM) telah dikukuhkan Gubernur Anies pada peringatan 50 tahun Taman Ismail Marzuki pada akhir tahun 2018. Sedangkan proses revitalisasi TIM dimulai pada pertengahan tahun 2019.
Revitalisasi PKJ-TIM dirancang dari akar semangat budaya lokal yang dipadukan dengan konsep modernitas, keindahan, kenyamanan, dan keasrian lingkungan. Sehingga PKJ-TIM diharapkan dapat menjadi ikon baru kota Jakarta.
Harapannya Taman Ismail Marzuki pasca revitalisasi ini menjadi pusat aktivitas seni dunia. Selain itu juga sebagai tempat untuk seniman domestik tumbuh dan membuka ruang interaksi dengan para seniman dari berbagai belahan dunia yang berbeda. Kemudian juga menjadi ekosistem budaya untuk Jakarta dan Indonesia, menjadi wadah bagi para seniman ke tingkat panggung internasional, ruang pertunjukan Indonesia terbesar dunia, serta mendukung kreasi, kompetisi dan pertunjukan seni.(Asep Syaepudin)