IPOL.ID – Bantuan subsidi upah (BSU) dan BLT BBM kepada masyarakat terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sudah mulai dibagikan.
Pemerintah menilai bantuan sosial (bansos) tersebut diyakini lebih tepat sasaran ketimbang distribusi subsidi energi. Bantuan dapat menjadi bantalan masyarakat di tengah efek kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, bansos tambahan mulai disalurkan dan diterima oleh masyarakat miskin dan rentan miskin.
Dalam akun Instagram pribadinya, Sri Mulyani, yakni @smindrawati, bantuan terbagi menjadi dua bagian. Masing-masing BSU atau BLT subsidi gaji dan BLT BBM.
BLT BBM akan dibagikan kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sebesar Rp150.000 per bulan. Sedangkan distribusinya diberikan dengan skema dua tahap dengan masing-masing penerima mendapatkan Rp300.000.
Untuk BLT subsidi gaji didistribusikan kepada 14,6 juta pekerja yang berpenghasilan maksimal Rp3,5 juta. Bantuan disalurkan melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Sri Mulyani mengklaim pemerintah sudah menyalurkan bantuan hampir Rp10 triliun. Per tanggal 13 September 2022, BLT BBM sudah dibagikan kepada 18.776.287 keluarga penerima manfaat senilai Rp5,63 triliun.
Lalu realisasi hingga 12 September 2022, BLT subsidi gaji sudah dibagikan kepada 4.361.792 pekerja senilai Rp2,62 triliun.
Menkeu berharap bansos akan membantu meringankan serta melindungi masyarakat rentan dan miskin dari gejolak kenaikan harga global. Dengan demikian, angka kemiskinan tetap dapat diupayakan menurun. (ahmad)