IPOL.ID – Sebagian masyarakat di Jakarta menduga, dampak polarisasi Pilkada Jakarta 2017 lalu, masih terasa dalam pemilihan atau penetapan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
Ketua Tunas 98 Feko mengatakan, Pilkada DKI 2017, ternyata masih menyisakan polarisasi yang terus memancar jelang PJ Gubernur pengganti Anies Baswedan.
Ini terlihat dari nama yang muncul ke publik terutama Heru Budi Hartono ataupun Marullah Matalli. Keduanya cenderung mengembalikan memori publik pada kondisi pilkada DKI 2017, dimana keduanya dianggap sebagai representasi pendukung Ahok ataupun Anies.
Menurutnya, dinamika yang tidak baik-baik saja tersebut, tentu mengundang perhatian dan kekhawatiran, karena apabila PJ Gubernur terpilih bukannya meredupkan malah memperparah polarisasi dikhawatirkan iklim politik semakin berat bahkan tidak kondusif.
Mendagri Tito Karnavian, harus memberikan pertimbangan dan masukan yang komprehensif pada Presiden Jokowi ihwal pengganti Anies Baswedan. Mengingat kepiawaian PJ Gubernur DKI sangat menentukan iklim politik di Jakarta secara khusus dan jelang tahun politik nasional 2024.