IPOL.ID- Pernah menjadi Penjabat (Pj) Gubernur di Kepulauan Riau (Kepri) bisa menjadi nilai plus bagi Dirjen Politik dan Pemerintah Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar, untuk menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.
Hal tersebut diungkapkan peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus dalam diskusi di kantor Formappi, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (15/9).
Atas dasar itu lah, Lucius menjagokan Bahtiar menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta. “Ini bukan bagian promosi dia (Bahtiar), tetapi kita mencari yang berbeda,” ujar Lucius.
Menurutnya, tugas Pj Gubernur DKI akan banyak berbicara soal kreasi program, rencana baru, atau melanjutkan program gubernur sebelumnya. Hal lainnya, Bahtiar tidak mempunyai pengalaman berkarier dilingkup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Berbeda dengan dua calon Pj lainnya, yakni Sekretaris Daerah DKI Marullah Matali atau Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono yang pernah menjabat Wali Kota Jakarta Utara dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI.
“Mungkin akan lebih baik orang berpengalaman dibirokrasi, tetapi tidak punya kedekatan emosional dengan orang-orang yang (pernah) koordinasi dengan dia,” ujar Lucius.
Emosi yang tidak seperti calon lain, bisa membuat dia (Bahtiar) lebih leluasa untuk memastikan koordinasi kerja administrasi dengan baik,” kata Lucius.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta telah menetapkan tiga nama calon Pj gubernur pengganti Anies.
Penetapan itu dilakukan dalam rapat pimpinan gabungan (rapimgab) yang digelar pada Selasa (13/9/2022).
Ketiga nama yang terpilih antara lain Heru Budi Hartono, Marullah Matali , dan Bahtiar.(Apes)