IPOL.ID – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan hingga kini terus mengatasi permasalahan sampah, dengan cara menguranginya. Salah satunya dengan cara menambah bank-bank sampah di hunian. Apartemen pun diharapkan dapat menirunya.
Seperti di Kecamatan Kebayoran Lama menambah keberadaan bank sampah di hunian warga. Usai diresmikannya bank sampah Apartemen Pakubuwono Terrace, Kelurahan Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (15/9).
Kasi Perekonomian dan Pembangunan Kecamatan Kebayoran Lama, Daniel mengatakan, adanya fasilitas tersebut memang dibutuhkan warga.
“Program ini mudah-mudahan dapat ditiru oleh apartemen atau hunian yang lain. Karena hal ini sangat baik bagi lingkungan serta dalam mendukung program pemerintah. Selain itu, kami juga mengapresiasi kolaborasi yang apik yang terus dijalin dengan semua pihak, salah satunya Bank BNI,” tutur Daniel pada wartawan, Kamis (15/9).
Lurah Cipulir, Abdul Rahman Effendi mengatakan, dengan diresmikannya bank sampah Apartemen Pakubuwono Terrace, total bank sampah di Kelurahan Cipulir ada sebanyak delapan bank sampah. Pihaknya berharap banyaknya bank sampah akan mengurangi volume sampah.
“Di antaranya bank sampah PPSU, RW 6, 4, 9, 7, 10, 5 dan bank sampah Pakubuwono masuk RW 5. Jadi di RW 5 ada dua bank sampah, bank sampah RW dan Pakubuwono Terrace,” ujarnya.
Sementara, Management Building Apartement Pakubuwono Terrace, Sulistyowati menambahkan, dalam peresmian bank sampah ini, pihaknya mengusung tema ‘Bermitra Mengelola Sampah menjadi Uang’.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak warga penghuni apartemen agar lebih bijak mengelola sampah dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Bank Sampah merupakan suatu sistem pengelolaan sampah secara kolektif dengan prinsip daur ulang dan bisa ditukar dengan uang. Jenis sampah yang bisa ditabung di antaranya sampah organik, plastik, metal, gelas dan kertas,” imbuhnya.
Hingga kini sebanyak 169 nasabah telah tercatat dan aktif menyetorkan sampah. Bank sampah yang baru beroperasi pada Mei 2022, kini telah mengolah sebanyak 2 ton lebih sampah, baik organik dan anorganik.
“Untuk dapat menabung di bank sampah, warga hendaknya memilah sampah terlebih dahulu sesuai jenisnya, jika sampah sudah dipilah bisa langsung menyetorkan ke bank sampah untuk ditimbang dan dicatat di buku tabungan nasabah bank sampah,” ungkapnya.
Sulistyowati menambahkan, untuk harga sampah bersifat fluktuatif, misalnya 1 kilogram kardus bisa mencapai Rp2.500-Rp3.000, 1 kilogram botol plastik Rp1.500-Rp2.000. “Di sini menerima paket milik penghuni yang packingnya kardus sebanyak 300-400 paket per hari. Itu paket baik makanan dan barang, nah kebayang kardusnya kaya apa,” tutupnya. (Joesvicar Iqbal)