“Kami percaya Presiden akan memilih secara objektif Pj gubernur DKI. Jangan lupa, paling penting Pj merevisi UU Jakarta yang baru tentu menjadi kebutuhan Presiden dalam memajukan programnya menyiapkan Ibu Kota yang baru IKN. Dan Otonomi Jakarta mendukung program prioritas nasional mendukung Ibu Kota yang baru,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ray Rangkuti menyampaikan, tiga nama yang diajukan sebagai Pj gubernur DKI memiliki pengalaman berbeda-beda. Sehingga masing-masing ada keunggulan dan kekhususannya tersendiri.
Namun siapa yang paling mungkin, paling tidak akan menjadi acuan pemerintah. Ray mengatakan, dari sudut praktisnya, jika Presiden Jokowi ingin sosok Pj Gubernur DKI yang dekat dengan Beliau, garis struktural dan emosionalnya, maka pilihannya adalah Heru, lingkaran Sekretariat Presiden.
Jika pilihannya Bahtiar, orang yang duduk di kursi Dirjen Depdagri, orang yang punya konsen menyelesaikan konflik di dunia politik dan juga dapat mengelola anggaran. “Tinggal Pak Presiden Jokowi yang memilih sosok Pj ini siapa yang ideal mumpuni,” tukasnya. (Joesvicar Iqbal)