IPOL.ID – BPBD DKI Jakarta menyatakan tiga siswa meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka akibat tertimpa tembok pembatas bangunan di belakang panggung terbuka MTSN 19 Jakarta Selatan kemarin (6/10).
Kepala Satuan Pelaksana Data Pusdatin BPBD Provinsi DKI Jakarta Michael menduga, tembok itu roboh karena tak mampu menahan volume air.
“Hasil kaji cepat sementara oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, peristiwa robohnya tembok itu diduga karena kehilangan kemampuan menahan volume genangan air dari luar sekolah yang terus naik oleh hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak pukul 14.00 WIB,” kata Michael dalam keterangannya, Jumat (7/10).
Selain akibat banjir, BPBD DKI juga menyebut faktor lain yang diduga menjadi penyebab robohnya tembok. Menurut analisa sementara, hal itu dikarena buruknya sistem drainase sehingga menyebabkan air gorong-gorong meluap dan volume genangan meningkat.
“Kemudian, posisi sekolah yang berada di dataran rendah dan di sekitarnya terdapat saluran penghubung (PHB) Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai (juga jadi penyebab),” kata dia.