IPOL.ID – BPOM meminta tenaga kesehatan terus aktif melaporkan efek samping obat atau kejadian tidak diinginkan usai penggunaan obat kepada Pusat Farmakovigilans melalui aplikasi e-MESO Mobile.
“Kami mengimbau tenaga kesehatan untuk betul-betul menggunakan MESO, mencatat produk dan kejadian pasien, ada data-datanya yang di-provide di dalam Farmakovigilans sistem ini. Ini memudahkan apabila terjadi kejadian seperti yang tidak kita harapkan ini,” kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito dikutip Antara saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/10).
Farmakovigilans merupakan sistem pencatatan obat yang digunakan pasien yang bisa dilaporkan tenaga kesehatan kepada BPOM. Tujuannya, jika muncul suatu kejadian yang tidak diinginkan, apalagi kejadian fatal seperti kematian pada pasien, BPOM bisa segera menelusuri dan memastikan sebab-akibat apakah kejadian tersebut memang disebabkan oleh obat.
Menurut Penny, Pusat Farmakovigilans/MESO Nasional selama ini sebetulnya sudah berjalan dan diketahui oleh para tenaga kesehatan. Pihaknya selalu melakukan sosialisasi kepada para tenaga kesehatan, hanya saja penggunaannya masih dikatakan kurang.