Head of Operations PT Meraki Kreatif Bangsa, Muhammad Mikail Karimov, menjelaskan, kecakapan digital masyarakat dalam mengoptimalkan ruang digital juga bermanfaat bagi kesehatan digital. Kemajuan teknologi digital juga bisa dimanfaatkan untuk mengakses berbagai aplikasi kesehatan, seperti aplikasi penghitung langkah dan detak jantung.
“Selain itu kita juga bisa memanfaatkan ruang digital untuk berolahraga di rumah sambil menonton konten influencer kesehatan,” ujarnya.
Mikail mengatakan teknologi kesehatan saat ini sudah banyak diimplementasikan untuk kebutuhan dunia medis. “Saat ini kita bisa konsultasi secara virtual dari rumah tanpa harus pergi ke rumah sakit atau klinik. Selain itu teknologi kesehatan juga dikembangkan untuk blockchain, artificial Intelligence dan 3D Visual. Hal ini tentunya akan memudahkan tenaga kesehatan dalam mendiagnosis penyakit pasien,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, psikiater dr Ida Rochmawati memandang kesehatan masyarakat akan terganggu jika menggunakan ruang digital, khususnya media sosial secara berlebihan. “Dampak kesehatan yang pertama adalah akan mengalami FOMO atau Fear Of Missing Out, yaitu di mana pengguna akan merasa tertinggal tentang berita dan tren yang sedang terjadi,” katanya.