“Alhamdulilah, semuanya berkat doa dari kita semua, Bang Umar bisa melalui semua ini dan bebas. Dia orangnya baik, dia tidak memandang orang lain berdasarkan ras, dia selalu merangkul. Itu kehebatan dia. Semoga kita bisa selalu bersinergi,” tutur Leo.
Selama mengenal dan bergaul dengan Umar Kei, banyak pelajaran dan pengalaman yang didapat Leo. “Bang Umar itu selalu menghargai, dia tahu siapa tuan rumah di Jakarta. Di Jakarta, ada ormas seperti FBR, Forkabi, dan lainnya. Bang Umar selalu menghargai kami. Di situ saya salut dengan beliau,” kata Leo.
Dia pun berharap ke depannya, Umar Kei menjadi orang yang lebih baik. “Peristiwa buruk di masa lalu sebaiknya dijadikan pelajaran untuk menata kehidupan yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Tahali, Sekretaris Daerah PPBNI Satria Banten DKI Jakarta yang sudah lebih dari 5 tahun mengenal Umar Kei. Menurutnya, Umar Kei adalah tokoh yang mempererat Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) di Jakarta.
“Harapan saya, khususnya dari Satria Banten, persaudaraan ini tetap bisa kita rajut, bersinergi untuk kebersamaan antar OKP yang ada di Jakarta. Jangan sampai kita sebagai anak bangsa, saling berseteru. Apapun persoalannya, jika diselesaikan secara musyawarah, Insya Allah akan baik hasilnya. Kami sudah lama bersinergi dengan Bang Umar,” tukas Tahali.