IPOL.ID – Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) merespons meningkatnya kasus gagal ginjal akut yang banyak menyerang anak-anak.
IAI mendukung kebijakan Kemenkes terkait penyelidikan epidemiologi dan pelaporan kasus gangguan gagal ginjal akut pada anak sebagai bentuk kewaspadaan.
Kemenkes juga telah meminta apotek menghentikan peredaran obat jenis sirop sebagai langkah menurunkan fatalitas akibat gagal ginjal akut.
Senyawa etilen dan dietilen glikol diduga menjadi penyebab gangguan gagal ginjal ini.
Di sisi lain IAI menyebut, ada batas toleransi penggunaan kedua senyawa tersebut dalam bahan baku obat.
“Senyawa etilen glikol dan dietilen glikol tidak digunakan dalam formulasi obat. Namun dimungkinkan keberadaannya dalam bentuk kontaminan pada bahan tambahan sediaan sirop dengan nilai toleransi 0,1% pada gliserin dan propilen glikol. Serta 0,25 % pada polietilen glikol (Farmakope Indonesia, US Pharmacopeia). Batas nilai toleransi tersebut tidak menimbulkan efek yang merugikan,” papar Ketua IAI, apt. Noffendri, Kamis (20/10).