IPOL.ID – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan bahwa tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, bukan bentrok antara suporter Persebaya dan Arema FC, Minggu (2/10).
“Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antara suporter Persebaya dengan Arema. Sebab, pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton,” tutur Mahfud saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta pada Minggu (2/10).
Diterangkannya, para korban itu umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit dan terinjak-injak serta sesak nafas.
“Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar suporter,” ujar Mahfud.
Dia mengatakan, aparat Kepolisian sebelum pertandingan dilaksanakan sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Misalnya, pertandingan agar dilaksanakan sore, jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion, yakni 38.000 orang.
“Namun usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat, pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak mencapai 42.000,” ungkap Mahfud.