IPOL.ID-145 tahun yang lalu merupakan momentum bersejarah Badan Karantina Pertanian (Barantan).
Selain mengenang perjalanan panjang Karantina Pertanian Indonesia, juga sebagai wahana untuk merenung, instrospeksi dan mengembangkan Karantina Pertanian untuk lebih meningkatkan dharma bakti mengawal Pertanian Indonesia yang Berkelanjutan, Maju, Mandiri dan Modern.
Barantan konsisten menjalankan amanat konstitusi untuk senantiasa menjaga kelestarian sumber daya alam hayati dengan melakukan pengawasan dan penindakan terkait maraknya isu peredaran ilegal terkait hewan, tumbuhan dan produknya, hingga memberikan berbagai pembinaan teknis dan akses informasi bagi para pelaku usaha pertanian serta berperan aktif dalam menyelesaikan isu-isu kesehatan dan keamanan produk pertanian dengan negara mitra dagang.
“Apresiasi saya yang tinggi terhadap peran dan tugas penting Karantina Pertanian yang telah melakukan pelayanan, menjaga kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan dari ancaman hama/penyakit hewan dan tumbuhan, serta membantu menggerakkan roda perekonomian dan mengakselerasi ekspor,” ungkap Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL, red) saat sampaikan amanat Upacara Hari Karantina Pertanian ke – 145 di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (18/10).
Dalam momentum peringatan Hari Karantina Pertanian ini, saya perintahkan kepada seluruh jajaran Badan Karantina Pertanian untuk mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
1. Amankan negeri ini. Tidak boleh lengah terhadap ancaman masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK, serta mewujudkan dukungan swasembada pangan secara total pada berbagai komoditas. Perkuat laboratorium untuk deteksi dini, jaga pos perbatasan lintas darat dengan negara lain, dan perkuat teknologi informasi untuk mendukung penyelenggaraan karantina pertanian.
2. Tingkatkan kolaborasi lintas Kementerian dan Lembaga dalam pengamanan negara terhadap ancaman biosecurity, diantaranya berupa virus atau mikroba yang tidak kasat mata, yang dapat menganggu keberlanjutan pembangunan pertanian.
3. Peduli terhadap permasalahan petani dan pelaku usaha dalam upaya meningkatan produksi, produktivitas dan mutu untuk capaian taget Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks). Semua UPT berkewajiban memberikan layanan konsultasi ekspor baik melalui klinik ekspor di kantor UPT, Mobile, ataupun dalam bentuk pilot project cara budidaya yang baik sesuai protokol ekspor.
4. Secara khusus saya tugaskan Badan Karantina Pertanian untuk mengawal pengembangan komoditas pertanian strategis di Sulawesi Tenggara sebagai salah satu upaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
5. Jangan terlibat praktik gratifikasi, korupsi, kolusi dan nepotisme dalam penyelenggaraan karantina pertanian.
Mentan juga menyampaikan bahwa pada akhir tahun 2019, pihaknya telah mengawal upaya peningkatan ekspor pertanian, dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat ekspor pertanian dengan tren positif sejak kurun waktu tahun 2019 – 2021.
Dikatakan SYL, dari data terakhir tercatat peningkatan nilai ekspor sebesar 35.42% periode Januari – Agustus tahun 2022 dibandingkan periode sama di tahun 2021. Sementara prestasi lain yang menggembirakan bagi insan pertanian yakni tren menurun pada impor pertanian sebesar 29,84% periode Januari – Agustus tahun 2022 dibandingkan periode sama di tahun 2021.
“Ini menjadi salah satu signal bahwa program strategis Kementan disamping Gratieks, yakni Konstratani, KUR telah on-the-track,” tambah SYL.
Di samping itu, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ir. Bambang, M.M. menyampaikan saat ini Badan Karantina Pertanian dengan jajaran yang ada menjadi garda terdepan di 953 tempat pemasukan dan pengeluaran diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan jumlah SDM sebanyak… didukung dengan sarana dan prasarana yang ada, kami melakukan sinergi dengan pihak keamana TNI/POLRI, instansi di lingkup Custom-Imigration-Quarantine-Security dan pihak terkait lainnya agar dapat menjamin terlindunginya sumber daya alam hayati pertanian Indonesia.
Dikatakan Bambang, bersama jajarannya melakukan gerakan menjaga negeri lebih tangguh dan mendorong serta mengawal ekspor lebih kuat yang digerakan secara serentak di Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian di seluruh Indonesia.
“Kami berharap dengan gerakan ini, khususnya Gerakan Tigakali Lipat Ekspor Pertanian, Gratieks yang digagas Bapak Menteri Pertanian akan semakin terdengar dan membawa semangat optimisme bagi petani dan pelaku usaha dibidang agribisnis,” kata Bambang.
Dengan Hari Karantina Pertanian, menjadi momentum bagi para karantinawan dan karantinawati untuk senantiasa mawas diri dan terus meningkatkan kompetisi diri agar makin kuat, makin tangguh dalam menjaga negeri.
Lebih lanjut Bambang mengungkapkan bahwa pihaknya fokus pada empat program unggulan masing-masing adalah penguatan Gratieks dengan melaksanakan pelepasan ekspor, penyelenggaraan Klinik Ekspor, Pengawasan Perbatasan dan Digitalisasi Layanan Perkarantinaan.
“Tentunya kami berharap, dengan percepatan layanan perkarantinaan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian sistem perkarantinaan di tanah air dapat semakin kuat dan tangguh,” pungkas Bambang. (bam/msb)