Mayoritas berbagai lapisan masyarakat mengetahui kasusnya. Bahkan kasus bertahan jadi pembicaraan publik selama berbulan-bulan. Kasus ini pun sangat berpengaruh terhadap Polri. “Kasus Sambo membuat kepercayaan pada polisi menurun 13%, dari 72.1% (sebelum kasus), ke 59.1%,” urai Adrian.
Namun bagaimana kepercayaan pemilih Pilpres 2024 terhadap Kepolisian? Adrian menjelaskan, ada lima Capres-Cawapres utama 2024 berdasarkan kekuatan partai dan elektabilitasnya yakni Puan Maharani (Kekuatan Partai), Airlangga Hartarto (Kekuatan Partai), Prabowo Subianto (Kekuatan Elektabilitas), Anies Baswedan (Kekuatan Elektabilitas), dan Ganjar Pranowo (Kekuatan Elektabilitas).
Pemilih Puan, Airlangga, Prabowo, dan Ganjar, lebih banyak percaya terhadap polisi. Pada pemilih Anies, yang percaya dan tak percaya polisi hampir sama banyak. “Kita melihat perbandingannya 60%, 40%, hanya pemilih Anies hampir sama banyaknya, antara percaya dan tidak percaya terhadap Polri,” ungkapnya.
Lima hal membuat kasus Sambo menjadi kasus paling dramatis di 2022. Faktor pertama, sambung Adrian, kasus Sambo didengar oleh 87.5% oleh populasi Indonesia. Artinya, mayoritas absolut masyarakat Indonesia pernah mendengar atau mengetahui kasus itu (di atas 75%).