“Itu akan menjadi Generation Company terbesar se-Asia Tenggara. Khususnya PLN Nusantara Power akan menjadi perusahaan pembangkit listrik terbesar se-Asia Tenggara yang mengelola hingga mencapai 23,5 Giga Watt,” ujarnya.
Komisaris Utama PLN Nusantara Power E Haryadi menandaskan pembentukan holding dan subholding PLN akan berdampak positif bagi upaya Indonesia untuk mengambil bagian pada rantai pasok global di tengah momentum transisi energi saat ini.
“Melalui mekanisme holding dan subholding, PLN dan PLN NP akan fokus pada konsolidasi serta optimalisasi aset yang akan membentuk ekosistem industri hijau yang kuat ke depan,” katanya.
Dengan begitu, aset-aset pembangkitan PLN yang tadinya tersebar kini akan dikonsolidasikan.
“Proses bisnis pengelolaan pembangkitan disederhanakan. Utilisasi aset yang tadinya belum maksimal akan semakin dioptimalkan,” ucapnya.