IPOL.ID – Bupati Aceh Tamiang telah mengeluarkan Status Tanggap Darurat Banjir sesuai Surat Keputusan Nomor 45/1140/2022 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Alam Banjir Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2022, berlaku selama 14 hari terhitung sejak 31 Oktober 2022.
Sehubungan langkah penetapan status tanggap darurat tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto menekankan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang bekerja cepat dalam penanganan bencana banjir pada fase tanggap darurat.
“Bekerja lebih cepat, manfaatkan waktu dua minggu tanggap darurat ini untuk pendataan dengan tepat dan penyaluran bantuan harus efektif, dilaksanakan secepat-cepatnya, dan masyarakat terdampak tidak boleh menderita terlalu lama,” kata Suharyanto pada Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Banjir Kabupaten Aceh Tamiang di Pendopo Bupati Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Selasa (8/11).
Melalui proses pendataan pada fase tanggap darurat, dia mengatakan, Pemerintah daerah dapat melakukan kajian terkait masalah dan kebutuhan apa saja yang masih harus dimaksimalkan. Sehingga mampu meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana akan datang.
“Temukan masalahnya, mulai dari tanggul jebol, pendangkalan sungai, kerusakan jalan dan infrastruktur,” ujarnya.
“Peralatan apa saja yang harus ditambah, perbaikan rumah warga dan relokasi tempat tinggal warga agar tidak terdampak banjir lagi di kemudian hari,” tambahnya.
Dia menegaskan, kecepatan dan ketepatan langkah pendataan serta penanganan pada saat tanggap darurat menjadikan langkah rehabilitasi dan rekonstruksi terlaksana dengan tepat dan efektif. Sekaligus membangun kesiapsiagaan lebih kuat menghadapi potensi bencana.
“Siklus ini selalu berhubungan, mulai dari kesiapsiagaan, tanggap darurat sampai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Jadi perhatikan dan jalankan dengan cepat dan tepat,” tukasnya.
Suharyanto berharap langkah-langkah tanggap darurat banjir yang dilakukan saat ini dapat meminimalisir potensi bencana di tahun 2023 mendatang.
“Aceh Tamiang setiap tahunnya terjadi banjir, semoga tahun depan kita dapat meminimalisir intensitas kejadian bencana dengan semakin baik melalui langkah tepat dalam menjalankan upaya-upaya saat tanggap darurat saat ini,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Suharyanto juga berkunjung ke salah satu lokasi pengungsian warga terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
“Kami hadir membawa bantuan logistik untuk bisa langsung digunakan Bapak Ibu sekalian,” ucap Suharyanto saat berkunjung ke lokasi pengungsian di Gedung Nasional, Kecamatan Kota Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang.
Dia menjelaskan, petugas gabungan saat ini sedang proses melakukan perbaikan tanggul, kerusakan jalan dan pengerukan sungai. “Semoga cepat surut sehingga Bapak Ibu sekeluarga dapat kembali ke rumah,” tuturnya.
Secara simbolis, Suharyanto memberikan bantuan operasional Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp500 juta dan paket logistik senilai 250 juta rupiah.
Bantuan itu merupakan bantuan tahap I untuk mendukung penanganan bencana banjir di Aceh Tamiang. Selanjutnya, BNPB akan memberikan bantuan tahap lanjutan sesuai dengan hasil kajian dan kebutuhan Pemerintah daerah di lapangan.
Turut hadir Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan, Kakordalops BNPB, Brigjen TNI Lukmansyah serta jajaran dari BNPB, Bupati Aceh Tamiang, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Aceh, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Tamiang, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur, Dandim 0117 Aceh Tamiang dan Kapolres Aceh Tamiang. (Joesvicar Iqbal)