Siapapun Kapolri yang sedang menjabat saat ini tentunya tak ingin peristiwa ini terjadi dimasa kepemimpinannya, dia menginginkan program yang sudah dicanangkan berakhir dengan sukses seperti Kapolri – Kapolri sebelumnya yang dapat menghakhiri jabatannya dengan sangat baik. Namun, peristiwa ini telah menguji kualitas kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hampir disetiap penampilannya di siaran berita dan konfrensi pers, raut wajah Kapolri menyimpan banyak perasaan berkecamuk secara mendalam, bicara salah, tak bicara salah, senyum salah sedihpun salah, semua menjadi serba salah dihadapan publik. Sampe peristiwa Presiden tidak menyalami Kapolri saat acara HUT TNI ke 77 menjadi viral dan ditafsirkan secara negatif oleh nitizen (warga internet).
Tentu tak semua Kapolri mampu menghadapi situasi ini, demi kepentingan institusi Polri maka dia wajib menunjukkan sikap tenang didepan media, memilih kalimat yang tepat dalam setiap menjawab pertanyaan media yang kritis dan tajam, berusaha untuk selalu tampil berwibawa ditengah sorotan masyarakat, karena sikap Kapolri menentukan arus deras opini publik yang sedang menerjang Polri. Jika Kapolri lemah dan tak mampu membawa Polri keluar dari masalah ini maka akan berakibat buruk bagi Polri saat ini yang sedang diwacanakan untuk dikembalikan kedudukannya di bawah salah satu kementerian, apakah Kementerian Dalam Negeri atau Kementerian Pertahanan atau dikeluarkan dari wilayah struktur kekuasaan Presiden secara langsung.