Semisal, katanya, teknologi pengobatan tradisional dan juga ragam tanaman obat yang saat ini banyak peneliti-peneliti asing masuk ke sana. “Dengan kami menggandeng, kolaborasi dengan mahasiswa dan juga perguruan tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi di sini membuka ruang pertama yaitu melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka”.
Tujuannya, agar mahasiswa dapat belajar tentang kearifan lokal disana. Itu yang pertama, kedua, membangun lebih percaya diri masyarakat adat yang selama ini mereka rasakan semua biasa-biasa saja. Sebenarnya dari kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat adat mengelola hutan menjadi bagian hidup keberanian mereka.
Sehingga ini ke depannya bisa lebih terus tergali. Kemudian membangun kesadaran generasi muda di wilayah adat tersebut. Hadirnya generasi muda dari perguruan tinggi kesana istilah awalnya minder akhirnya menyatu. Sehingga pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai kearifan lokal khususnya yang menjadi kepercayaan masyarakat Mentawai bisa lebih dikenal.