“Selaras dengan upaya-upaya, sesuai dengan amanat dan kemajuan kebudayaan. Berkaitan dengan masyarakat adat di Mentawai, kearifan lokal yang ada tetap lestari dengan kehadiran mahasiswa disini”.
Seperti pengetahuan tentang bagaimana mengolah sagu, pemanfaatan sagu menjadi ragam makanan atau kuliner tradisional. Termasuk adat istiadat menjadi konsen di Direktorat Jenderal Kebudayaan.
“Harapannya dari Kemendikbud itu tidak hanya berhenti di Suku Mentawai tapi suku-suku lain pun akan muncul pengenalan budayanya masing-masing dari Sabang-Merauke, sesuai amanat Bapak Presiden Jokowi, ada upaya-upaya kemandirian ketahanan pangan berbasis masyarakat apabila terjadi goncangan ekonomi dunia maka Indonesia tetap stabil,” imbuhnya.
Sementara, pada kegiatan itu juga diwarnai dengan pameran kebudayaan menampilkan tarian, film dokumenter, artefak, dan wujud budaya lain dari Suku Mentawai. Dimulai pada pukul 10.00 hingga 21.00 WIB. Diikuti oleh seluruh pegiat budaya, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Kegiatan menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek RI), juga Dirjen Kebudayaan Kemdikbudristek, Museum Kebangkitan Nasional, MBloc Space, Universitas Kristen Indonesia (UKI), dan Indonesian Student Association for International Studies.