Cara paling simpel dan lazim digunakan untuk menghitung PDB adalah dengan menjumlahkan konsumsi sektor privat (PC), investasi sektor privat (PI), investasi pemerintah (GI), belanja pemerintah (GS), nilai ekspor (X) dikurangi nilai impor (M). Formulanya menjadi: GDP/PDB= PC + PI + GI + GS + (X – M).
Dari formula itu, kita bisa simpulkan, setiap aktivitas impor mengurangi nilai PDB suatu negara. Artinya, pertumbuhan ekonomi negara yg lebih suka impor akan tergerus jika impornya terlalu berlebihan. Indonesia misalnya. Dengan PDB 16 ribu triliun rupiah, bila nilai impor Indonesia adalah sebesar 160 triliun rupiah, maka pertumbuhan ekonominya akan turun 1%.
Berapa impor Indonesia tahun 2021 lalu? Tercatat sebesar 15,26 miliar US$ atau sekitar 250 triliun rupiah. Maka, jika kita membuat kondisi ekstrem di mana impor adalah nol rupiah, pertumbuhan ekonomi yang tercatat sebesar 5% bisa bertambah 1,5% menjadi 6,5%. Tapi kondisi itu mustahil terjadi. Yang bisa dilakukan adalah mengurangi impor dan menggantinya dengan produksi dalam negeri.