IPOL.ID – Industri sawit salah satu penyumbang penyerap tenaga kerja lebih besar dibandingkan komoditas lain. Potensi penyerapan tenaga kerja oleh industri sawit saat ini masih terbuka lebar, terutama dari sisi hilirnya, Jumat (4/11).
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono bahwa penyerapan tenaga kerja terbagi luas dari hulu hingga ke hilir. Di sisi hulu, sebesar 59% sektor dikelola perusahaan dan sisanya 41% dikelola masyarakat.
Meski, kata dia, kini sektor ekonomi dibayangi inflasi dan krisis, potensi penyerapan tenaga kerja di industri ini masih cukup besar.
“Disamping itu, di sektor hulu sawit belum bisa dilakukan full mekanisasi, sehingga masih banyak nembutuhkan tenaga kerja,” kata Eddy Martono di Jakarta, Jumat (4/11).
Dia memperkirakan, total penyerapan tenaga kerja mencapai sekitar 5 juta orang tersebar di berbagai sentra sawit. Dengan total luas perkebunan mencapai 16,3 juta hektare.
Eddy mengakui untuk di sektor hulu, serapan tenaga kerja tidak akan terus meningkat selama tidak ada pengembangan kebun. Peningkatan tenaga kerja menurutnya, berpeluang terjadi di sektor hilir. “Tapi apabila terus ada pengembangan di sektor hilir, kemungkinan akan meningkat di hilirnya,” terangnya.