Kultur Kopi mengangkat berbagai aspek kebudayaan, sejarah dan kearifan lokal yang diciptakan di berbagai pelosok nusantara. Kopi Kita dan Kopi Kini menghadirkan berbagai narasi keseharian, kreativitas dan kehidupan sosial yang terhubung oleh skema kopi Indonesia.
Selanjutnya, salah satu kurator pameran, Handoko Hendroyono menyatakan bahwa setiap hal yang berkaitan dengan kopi selalu menyenangkan. “Secara umum terdapat dua bagian pameran. Pertama, bagian yang bersifat arsip, kedua adalah public history atau pelibatan masyarakat dalam merespons kopi,” tutur Handoko.
Adapun subtema Kopi Bumi, Kultur Kopi, Kopi Kini dan Kopi Kita ini dihadirkan dalam rangkaian karya instalasi oleh enam komunitas/kolektif seniman yang diundang khusus untuk merespons tema ‘Kopi Togetherness’, yaitu duo musisi elektronik Bottlesmoker, komunitas graffiti dan street art Mahavisual (featuring Stereoflow, Alphabad.xyz, Popo Mangu, Yessiow, dan Gardu House), kolektif arsitektur Ugahari, jejaring penggambar (sketchers) Nusantara Indonesia Sketchers, jejaring aktivis kopi Komunitas Jenama Kopi (featuring Smesta, Popsiklus, Gunagoni, Debbybyday, Koleksi Karta, Craft Denim, Seniman), dan kelompok perupa dan seni pertunjukan Paguyuban Gegerboyo.