IPOL.ID – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pecinan Glodok resmi dikukuhkan pada Jumat (4/11) petang lalu. Seremoni pengukuhan tersebut berlangsung di Ruang Ali Sadikin, Kantor Wali Kota Kota Adminstrasi Jakarta Barat.
Pokdarwis Pecinan Glodok dikukuhkan langsung oleh Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Barat Sonti Pangaribuan.
Acara dihadiri oleh perwakilan dari Direktorat Pengembangan Destinasi I Kemenparekraf, perwakilan dari Walikota Kota Administrasi Jakarta Barat, dan perwakilan dari Disparekraf Provinsi DKI Jakarta.
Ditemui IPOL.ID usai pengukuhan, Sonti Pangaribuan mengatakan bahwa dengan adanya Pokdarwis Pecinan Glodok, berarti Pemkot Administrasi Jakarta Barat memiliki kolaborator di kawasan Glodok.
“Kita bisa bersama-sama membangun potensi yang ada di sana. Kami berharap setidaknya tahun depan Pecinan Glodok ini sudah dikenal luas, setidaknya oleh masyarakat Jakarta dulu,” ujar Sonti.
Ia juga mengakui banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan meski satu per satu sudah mulai dikerjakan seperti penataan Gang Gloria.
Sonti menambahkan, bahwa Sudin Pariwisata berusaha mengaktivasi kawasan Pecinan Jakarta Tersebut. Salah satunya dengan menyelenggarakan acara musik.
“Kami berupaya minimal sebulan sekali, kalau bisa tiap minggu kita upayakan ada aktivasi di sana. Bersama dengan Pokdarwis ini kita sedang menysun calendar event yang bisa kita lakukan untuk tahun depan,” jelas Sonti.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Pecinan Glodok Ng Andre mengatakan bahwa pengukuhan Komunitas Pecinan Glodok menjadi Pokdarwis merupakan satu langkah awal tindak lanjut dari kerja sama yang sudah ada antara semua stakeholders.
Menurutnya, pengukuhan ini diperlukan karena faktor legalitas sebagai dasar kegiatan.
“Untuk memaksimalkan potensi festival yang ada kita perlu perizinan, juga perlu mitra-mitra kerjasama, akan lebih baik apabila ini dalam bentuk sebuah perkumpulan, kelompok sadar wisata yang bernama pecinan glodok.
Andre juga menyebut Pokdarwis Pecinan Glodok akan memaksimalkan potensi festival, karena area wisata tanpa ada aktivasi kegiatan seperti makan kurang garam.
“Adanya festival itu akan menambah poin bagi wisatawan untuk datang. Sekaligus mengelakan budaya Tionghoa kepada masyarakat luas,” tutur Andre.
Ia menambahkan, pihaknya juga kaan mengadakan kegiatan wisata sejarah dan budaya di masing-masing tempat yang bisa menyentuh kaum milenial, anak-anak sekolah, guna membangun semangat kebangsaan.
Sebelumnya, kawasan Pecinan Glodok telah menorehkan prestasi dengan menjadi nominasi 50 besar dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 pada Juni lalu.
Lewat ajang tersebut pun, Pecinan Glodok sebagai wakil satu-satunya dari Provinsi DKI Jakarta berhasil menjuarai kategori toilet umum terbaik ADWI 2022. (Rian)