Ridwan mengakui, Sungai Citarum memiliki permasalahan yang kompleks. Untuk itu, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Perpres terkait program Citarum Harum. Dalam Perpres itu menerangkan gubernur ditunjuk sebagai ketua tugas untuk merealisasikan program tersebut.
Diungkapnya, ada dua permasalahan yang saat ini terjadi yang menyebabkan Sungai Citarum tercemar, yakni sampah domestik dan limbah dari pabrik. Sampah domestik, limbah pabrik, buang air di situ, belum lagi limbah peternakan dan perkebunan.
“Kemudian masalah tata ruang dan ke depan penegakan tata ruang rasional dan pro lingkungan dilakukan,” tandasnya.
Ridwan mengatakan, saat ini program Citarum Harum mengalami kemajuan yang progresif. Sesuai laporan di tahun ketiga, status Citarum kini berubah.
“Awalnya, air tercemar berat, sekarang tercemar ringan. Targetnya padahal hanya tercemar sedang,” ungkapnya.
Ridwan menyebut sekarang ikan yang sempat punah kembali muncul dan anak-anak sudah mulai berenang kembali di Sungai Citarum.
Demi mewujudkan Citarum yang lebih baik lagi, Ridwan menyampaikan perlu adanya kerja sama dengan berbagai pihak, terutama untuk urusan anggaran dan komitmen.