IPOL.ID – Jalur darat Yogyakarta-Wonosari kembali normal setelah sempat terhambat oleh longsor. Meski begitu, pengendara yang melintasi jalur tersebut tetap diminta hati-hati karena ada penyempitan jalan.
Seperti diketahui, Jalan Yogyakarta-Wonosari mengalami longsor di Km 16, Watu Ponggok, Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul, Jumat (25/11) malam.
Lokasi tanah longsor tepat di bawah Angkringan Prayogo atau kiri jalan dari arah Yogyakarta. Lokasinya sekitar 100 meter dari lokasi longsor sebelumnya di kanan jalan dari arah Yogyakarta. Bahkan alat berat diterjunkan untuk mengevakuasi material longsor, termasuk pohon yang melintang jalan.
Meski sudah bisa dilewati kendaraan, polisi memasang pembatas jalan atau water barrier agar pengendara tidak terlalu mepet ke pinggir demi keamanan dan keselamatan pengendara kendaraan dari dua jalur baik di lokasi longsor baru maupun longsor yang lama yang sedang ditangani oleh Satker Pelaksana Jalan Nasional.
Kanit Keamanan dan Keselamatan Satlantas Polres Bantul, Ipda Ni Ketut Reni Juliani, mengatakan, lokasi longsor sudah steril sejak Jumat tengah malam dan sudah bisa dilintasi oleh kendaraan dari dua arah setelah sebelumnya ditangani menggunakan alat berat.
“Untuk kendaraan sudah bisa lewat dari dua arah tetapi kami pasang water barrier agar tidak terlalu mepet dengan tempat longsor karena dikhawatirkan ada longsor susulan,” kata Reni, dilansir laman Korlantas, Minggu (27/11).
Reni mengatakan dari hasil pantauan selama Sabtu-Minggu ini memang terjadi antrean kendaraan, terutama kendaraan wisatawan meski tidak terlalu panjang antreannya atau tidak seperti buka tutup jalur. Namun, pihaknya tetap mengimbau pengendara untuk tetap hati-hati.
Dia tetap menyarankan bagi kendaraan roda empat yang bermuatan besar untuk mencari jalur alternatif lainnya. “Ada dua jalur alternatif yang bisa dilewati, yakni jalur Imogiri dan juga bisa melalui jalur Cawas. Walaupun kedua jalur alternatif tersebut juga sama-sama ekstrem. Jadi pengendara diminta hati-hati,” sarannya. (Ahmad)