IPOL.ID – Setelah dua kali penyelenggaraan acara wisuda di gelar secara online dikarenakan masa pandemi Covid-19, Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) kembali menggelar Wisuda XXVI TA. 2021/2022, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Acara yang dihelat pada Sabtu, 26 November 2022, dengan mengusung tema “Peluang dan Tantangan Globalisasi di Era Digital”, ini, berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat bagi seluruh undangan yang hadir.
Dalam acara wisuda ke-26, Rektor Universitas Satya Negara Indonesia, Prof. Ir. Johnner Sitompul, M.Sc., P.hD melantik wisudawan/ti sebanyak 538 orang. Hal tersebut disampaikan Sandra Olifia, M.Si selaku Ketua Pelaksana Wisuda Ahli Madya, Sarjana, dan Magister Universitas Satya Negara Indonesia, dalam laporannya di hadapan Sidang Terbuka Senat Universitas Satya Negara Indonesia dan undangan.
Dalam kesempatan tersebut, Sandra berpesan agar semua ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai kehidupan yang telah dipelajari selama kuliah dapat menjadi bekal untuk berkarya nyata secara profesional dan berintegritas, baik dalam ranah keluarga, masyarakat maupun bangsa.
Hingga saat ini, Universitas Satya Negara Indonesia konsisten menyelenggarakan pengelolaan pendidikan tinggi melalui program-program pendidikan dan penelitian yang berkualitas, serta pengabdian kepada masyarakat yang relevan dan bermanfaat. Dengan demikian, USNI dapat menghasilkan para lulusan yang unggul dan siap pakai, serta memiliki kompetensi yang tinggi, bermoral, tangguh, mandiri, adaptif dan kompetitif.
USNI Mendukung Kebijakan MBKM
Rektor Johner Sitompul dalam sambutannya meyampaikan, USNI secara berkesinambungan melaksanakan transformasi akademik melalui pengembangan kurikulum yang sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, dengan menjamin ketersediaan dosen berkualitas dengan kompetensi unggul, sistem teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi dan proses pembelajaran yang inovatif.
USNI telah menerapkan Pembelajaran atau Kurikulum berbasis Outcome (outcome-based education) dan didukung dengan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang berpusat pada Mahasiswa (student centred learning), adalah sangat esensial untuk pembentukan core competence/ skills dan soft competence/ skills. Sehingga mahasiswa mampu mengembangkan kreativitas, kapasitas, dan kemandiriannya. Tak heran jika USNI dapat menghasilkan lulusan yang mengikuti perkembangan kemajuan ilmu, teknologi, maupun tuntutan dunia industri.
“Masa transformasi era globalisasi menuju era digitalisasi telah menuntut seluruh elemen masyarakat agar mampu bersaing di level tertinggi. Pengaruh industri digital berdampak pada semua lini industri, termasuk industri kreatif dan industri riil. Generasi milenial wajib menyiapkan kemampuannya menghadapi tantangan di era digital,” tegas Rektor.
Lebih jauh Johnner Sitompul menyebutkan, sangat dibutuhkan persyaratan kemampuan, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya. Literasi digital telah menjadi kebutuhan bagi semua orang seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital.
Fokus Hasilkan Lulusan Berkompeten dan Berdaya Saing
Dalam konteks pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM), Universitas Satya Negara Indonesia berupaya memusatkan konsentrasi pada peremajaan kurikulum dan akselerasi proses pengembangan, dengan menentukan target pencapaian, sehingga berpotensi menghasilkan lulusan yang memiliki kecakapan pengetahuan digital dan bidang ilmu lainnya.
“USNI berkomitmen untuk menghasilkan lulusan dengan peningkatan bakat dan minat yang unik dari mahasiswa (Distinct Elements of Talent). Kita telah mengetahui bersama bahwa bakat dan minat (talenta) dapat ditingkatkan untuk menjadi sejumlah kompetensi inti (core competence) dan kompetensi berinteraksi (soft competence). Secara pribadi / individu, lulusan Universitas Satya Negara Indonesia diharapkan memiliki logical reasoning atau critical thinking, melek/ literasi digital (ICT), selain itu mampu memimpin dirinya, dan berkepribadian (berkarakter) dalam teamworks,” kata Johnner Sitompul.
Untuk itu, USNI telah mempersiapkan sistem pendidikan yang mampu memberikan edukasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing dan bersinergi mendorong kecerdasan untuk membangun kretivitas yang berorientasi pada dunia kewirausahaan hingga mampu menciptakan peluang investasi digital.
Dalam kesempatan yang sama Lembaga Pendidikan Tinggi Wilayah III, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P yang diwakili oleh Tri Munanto, S.E. MM selaku Kordinator Belmawa, menyampaikan harapannya, para wisudawan wisudawati terus meningkatkan kemampuan dalam hal digital.
“Kolaborasi harus dilakukan agar dapat meningkatkan kompetensi hard skill dan soft skill. Tingkatkan kemampuan berbahasa asing agar dapat berkompetisi dalam dunia kerja. Tingkatkan riset-riset yang aplikatif dan literasi digital,” papar Tri Munanto.
Hal senanda juga diungkapkan oleh Ketua Badan Pengurus Harian Yadika-USNI Dr. Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus, BSBA, MBA. Ia mengungkapkan kepada para lulusan USNI, apapun bentuknya harus dijalankan dengan sepenuh hati.
“Kita harus harus menjadi diri sendiri dimana pun kita berada, dan selalu harus selalu mendukung rekan-rekan kita. Semoga hari bahagia ini menjadi langkah awal yang luar biasa bagi para lulusn USNI. Lulusan USNI Life Long Learning, tak ada hentinya untuk belajar terus menerus. Selamat kepada para wisudawan/wisudawati atas prestasi yang telah diraih,” tutup Sihar Pangihutan. (Yuli)