IPOl.ID – Para pengunjuk rasa di Iran membakar rumah tua mantan pemimpin tertinggi negara itu dan pendiri rezim Ayatollah Ruhollah Khomeini pada Kamis, 17 November 2022. Aksi itu terekam video dan beredar luas di media sosial.
Mengutip Al Arabiya, Sabtu (19/11), protes anti-rezim itu dipicu oleh kematian Mahsa Amini, di mana telah memasuki bulan ketiga.
Para pengunjuk rasa turun ke jalan di setidaknya 23 kota di seluruh Iran pada hari Kamis, menurut video yang diposting oleh kelompok aktivis 1500tasvir di Twitter.
Di kota Khomein, tempat kelahiran Khomeini, pengunjuk rasa membakar rumah yang diubah menjadi museum pendiri Republik Islam tersebut.
Video lain dari Khomein menunjukkan pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang para pemimpin ulama Iran.
“Tahun ini adalah tahun darah, [Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei] akan digulingkan,” teriak pengunjuk rasa di ibu kota Teheran, sebuah video yang diposting oleh 1500tasvir.
Kantor berita semi-resmi Iran Fars mengatakan lima anggota pasukan keamanan tewas selama protes hari Kamis.
Protes telah melanda Iran sejak 16 September ketika perempuan Kurdi Iran berusia 22 tahun, Amini, meninggal tiga hari setelah pingsan dalam tahanan polisi. Dia telah ditahan oleh polisi moralitas Teheran karena diduga tidak mematuhi aturan jilbab yang ketat dari rezim.
Demonstran telah menyerukan perubahan rezim dalam protes yang telah menjadi salah satu tantangan paling berani terhadap rezim tersebut sejak didirikan pada tahun 1979.
Lebih dari 300 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan dan ribuan telah ditahan, menurut kelompok hak asasi manusia.
Iran menyalahkan kerusuhan itu pada kekuatan asing, yaitu AS dan Israel. (Far)