Dijelaskan Utut, pertandingan seperti ini yang akan menguji kemampuan para pecatur terbaik hasil dari Kejurnas. Sebab mereka yang berusia 12 tahun, bisa saja akan menghadapi atlet yang usianya jauh lebih senior, yaitu 20 tahun.
“Ajang ini untuk bertanding dan adu ilmu, bermain yang bukan dalam kelompok umurnya. Kalau menang, hebat dia. Ajang seperti ini juga bagian dari pematangan dan seperti inilah kawah candradimuka,” ungkap Utut.
Dewan Pembina PB Percasi Eka Putra Wirya mengatakan, pihaknya berencana menggelar laga Perang Bintang secara rutin setiap tahun. Bahkan idealnya, kata Eka, pertandingan semacam ini bisa diselenggarakan antara dua sampai tiga kali dalam satu tahun.
“Kalau ada pertandingan seperti ini jangan disia-siakan karena ini kesempatan emas. Para pemain yang tampil di sini adalah calon pemain timnas di masa depan,” ujar Eka Putra Wirya.
Pihaknya tak ingin ada atlet mengikuti turnamen hanya untuk mengejar hadiah semata. Menurut dia, mental seperti itu sudah sulit untuk diperbaiki karena tujuannya bukan prestasi, tapi uang.