IPOL.ID – Ketua Umum Barisan Indonesia Jaya (Braja) Mohammad Rifky atau Eki Pitung yang juga Ketua Umum Barisan Indonesia Jaya (Braja) mengapresiasi langkah Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang memediasi islahnya dua kubu Bamus Betawi, yakni Bamu Betawi versi Haji Lulung (alm) dengan Bamus Suku Betawi 1982 versi Zainudin atau Haji Oding.
Menurutnya, islahnya kedua kubu Bamus Betawi harus menjadi momentum perbaikan bagi organisasi masyarakat (ormas) Betawi di bawahnya. Tak jarang, akunya, konflik yang terjadi pada ormas Betawi dimulai dari hal-hal sepele, salah satunya karena memalingkan muka saat berpapasan.
Diakuinya, penyatuan dua kubu Bamus Betawi itu sudah dimulai sejak Ketua Umum Bamus Betawi, Abraham Lunggana atau Haji Lulung tutup usia. Eki mengaku sering bersilaturahmi dengan Haji Oding agar masyarakat Betawi bersatu. Namun, pada saat itu masih terjadi tarik ulur sehingga baru pada era Heru Budi Hartono disatukan.
“Semoga proses islah ini harus bener-bener demi kepentingan Betawi, demi kepentingan masyarakat betawi, jadi bukan karena momentum politik, buka karena situasi yang untuk kepentingan satu atau dua pihak,” tegasnya.
Dia juga menyambut baik dipilihnya Marullah Matali Sebagai Pimpinan Majelis Amanat Masyarakat Betawi yang nantinya akan menjadi tim kecil untuk merumuskan ulang Bamus Betawi setelah islah. Hanya saja, tegasnya, Bamus Bewati ke depan harus tetap rukun dan tidak meninggalkan satu sama lainnya.
“Jadi jangan ada yang ditinggalkan, jangan ada yang meninggalkan persoalan islah ini. Tinggal disepakati format islahnya, apakah merujuk kepada bamus betawi mubes yang versi haji lulung atau mubesnya versi haji oding, ini harus sesuai konstitusi,” tegasnya. (pin)