IPOL.ID – Jembatan antar kampung (JAK) di Gang Taslim, RW 10 Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, dibangun dengan model “nyentrik” dan unik. Selain itu, bangunannya ditinggikan dan dilebarkan dari yang semula.
Ketua RW 10 Bidara Cina, Jatinegara, Ikrar Arifin mengatakan, warga mengapresiasi adanya JAK yang dibangun Sudin Bina Marga Jakarta Timur. Menurutnya, model jembatan itu sangat bagus, unik dan nyentrik. Setiap malam dimanfaatkan warga untuk sarana bermain anak-anak.
Karena di lingkungan sekitar tidak ada lahan luas dan mencukupi untuk bermain anak. Umumnya, anak-anak hanya duduk sambil bermain di atas jembatan.
“Dahulu posisinya sangat rendah. Ketika hujan deras dan ada banjir kiriman selalu tergenang. Sehingga orang takut melintas. Sampah juga banyak sekali tersangkut di jembatan ini. Alhamdulillah kini sudah ditinggikan dan dibuat sangat unik dan nyentrik,” kata Ikrar pada wartawan, Jumat (30/12).
Alhasil, jembatan yang dicat dengan warna putih dan merah marun itu menjadi ajang selfi atau swa foto bagi kaum ibu hingga sarana bermain anak pada malam hari. Kehadiran empat lampu LED yang dipasang di ujung jembatan, menambah suasana terang benderang di malam hari.
Jembatan dibangun cukup kokoh dan penuh dengan dekorasi. Bagian lantainya menggunakan beton berpola atau stamp concrete. Jembatan sepanjang kurang lebih 10 meter dengan lebar 2 meter itu membentang di atas Kali Baru. Jembatan ini penghubung wilayah RW 10 Bidara Cina dengan RW 07 Cipinang Cempedak.
Terkait pembangunan jembatan itu, kader Dasawisma RT 11/07 Cipinang Cempedak, Linda Saqinah, 32, menambahkan, sangat senang dan mengapresiasi Sudin Bina Marga Jakarta Timur yang telah membangun jembatan ini. Selain kokoh dan ditinggikan juga modelnya menarik. Sehingga kaum ibu sering memanfaatkannya untuk berswa foto sendiri atau ramai-ramai.
“Model jembatan sudah sama seperti di tengah kota. Serasa lagi di kawasan Jl. Sudirman kalau selfi di jembatan ini. Jadi cocoklah untuk update status dan pasang profil atau cerita di media sosial seperti Instagram, Face Book, WhatsApp dan sebagainya. Pokoknya jembatannya keren banget,” kata Linda.
Sementara itu, Kasudin Bina Marga Jakarta Timur, Benhard Hutajulu mengatakan, pembangunan jembatan penghubung ini dibangun sejak tanggal 21 September -14 Desember kemarin. Pembangunan jembatan antar kampung ini menelan biaya sekitar Rp 374,4 juta dari APBD Tahun 2022.
Hal ini sebagai tindak lanjut usulan warga melalui musrenbang karena kondisi jembatan eksisting sangat rendah. Sehingga ketika debit air tinggi, banyak sampah tersangkut dan jembatan juga tak bisa dilintasi karena terendam air Kali Baru.
“Kondisi jembatan sekarang kita tinggikan satu meter dari kondisi eksisting. Sehingga ketika debit air kali tinggi, jembatan ini tidak tersentuh air,” terang Benhard.
Di setiap ujung jembatan, sambungnya, juga sudah dipasangi lampu LED bantuan dari Dinas Bina Marga. Masing-masing memiliki daya 60 Watt dan dipasang di atas tiang setinggi lima meter. Pihaknya meminta pada pengurus RT/RW dan warga sekitar ikut merawat serta menjaganya.
“Agar usia jembatan bertahan lama dan warga juga merasakan aman, dan nyaman,” tutup dia. (Joesvicar Iqbal)