IPOL.ID – Banjir yang berasal dari luapan Sungai Citarum setinggi 50 sentimeter merendam permukiman hingga jalur utama penghubung Kabupaten Bandung menuju Kota Bandung, tepatnya di Jalan Raya Dayeuh Kolot Banjaran.
Imbasnya, arus lalu lintas terganggu. Pengguna sepeda motor dan mobil yang hendak melintas di aare banjir harus mencari rute alternatif agar bisa melanjutkan perjalanan.
Tetapi banyak juga pengendara yang nekat menerobos banjir. Akibatnya, banyak kendaraan yang mogok.
Saifal, dosen salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung mengungkapkan, banjir di wilayah ini kerap kali datang ketika musim penghujan tiba.
Dirinya berharap pemerintah dapat segera memperbaiki gorong-gorong yang ada di sekitar lokasi agar air dapat mengalir dengan baik sehingga aktivitas warga tidak terganggu.
“Saya dari Soreang mau ke kampus mau ngajar, sudah telat banyak ini saya karena terhalang banjir, tadi saya pikir tidak banjir tidak akan mati (mesin motornya), banyak orang yang lewat juga ya sudah saya lewat juga, eh ternyata mati dan sampai sekarang belum hidup,” keluhnya, disitat laman Koorlantas, Sabtu (3/12).
“Harapan saya pemerintah segera memperbaiki gorong-gorong disini supaya air mengalir dengan baik dan aktivitas kami pun tidak terganggu,” imbuhnya.
Pengguna jalan lainnya, Novia Fitri, juga mengeluh banjir kerap menggenani jalur penghubung ini. “Saya dari Banjaran mau ke kampus di Ciganitri, kirain sudah surut taunya masih besar, terganggu banget (perjalanan),” ucapnya.
Dia pun meminta sistem penyerapan air sama sungainya juga diperbaiki supaya banjir ini tidak berkepanjangan. (ahmad)