Bahan bata dari tanah lempung warna merah dan abu-abu. Sebaran bata diduga terdapat di seluruh bagian munggu, namun yang terlihat sekarang baru separuhnya. Di atas munggu ini juga tumbuh pohon tanaman keras seperti rambutan dan jengkol, serta semak-semak. Di Makam Puteri Sembilan tidak ada nisan maupun tanda-tanda lain yang dapat dipakai sebagai acuan untuk menentukan periodisasinya. Sebaran bata yang ditemukan bentuknya polos tanpa motif dan ukurannya sama dengan bata-bata sekarang. Menurut informasi penduduk (Dedi dan Ajai), tinggalan di situ sebenarnya bukan makam, tetapi semacam bungker perlindungan bawah tanah.
Melawan Penjajah Portugis
Menurut sejarah, sekitar tahun 1512, Bengkalis sudah ada bahkan dikaitkan dengan zaman prasejarah.
Pulau Bengkalis sejak dahulu telah dihuni oleh manusia dan memiliki tatanan pemerintahan, namun masih dalam bentuk perbatinan, salah satunya Batin Senggoroh di Senggoroh. Perbatinan Senggoroh kala itu dijadikan sebagai pusat pemerintahan, lokasinya terletak tidak jauh dari lokasi makam dan diberi nama Parit Rentang.