Gerebek lumpur, kata Nirwono, tidak akan terlalu efektif jika tidak didukung oleh pembenahan sungai dengan cara diperlebar, diperdalam, dihijaukan, bebas sampah dan mencegah sedimentasi.
Kemudian, lanjutnya, perlu juga dilakukan revitalisasi situ/danau/embung/waduk, memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan mengkonservasi hutan lindung hulu sungai untuk memperbesar resapan air dan mengurangi sedimentasi sungai.
“Kemudian merehabilitasi saluran air yang diperbesar dimensi saluran air dan bebas jaringan utilitas yang menyumbat saluran, serta restorasi kawasan pesisir termasuk memanfaatkan lumpur hasil pengerukan grebek lumpur tadi,” tandasnya.
Sebelumnya, Heru Budi Hartono menyatakan akan rutin melakukan gerebek lumpur sebagai upaya pengendalian banjir Jakarta. Pengendalian banjir sendiri jadi salah satu program prioritas Pemprov DKI pada 2023.
“Penanganan rutin pengerukan jadi rutin gerebek lumpur, jadi kemarin saya sudah ke beberapa wilayah semua harus jalan sarana prasarana yang Pemda miliki turun untuk mengantisipasi banjir,” kata Heru, Selasa (29/11) kemarin. (Pin)