Bendungan Ciawi sendiri dapat mereduksi air Sungai Ciliwung sebelum sampai ke Jakarta dengan kapasitas 111,75 meter kubik per detik. Sedangkan Bendungan Sukamahi pembangunannya dimulai sejak tahun 2017 ini, dapat mereduksi air sebesar 15,47 meter kubik per detik. Sementara di hilir Kota Jakarta, tengah dilakukan normalisasi Sungai Ciliwung. Pemerintah Pusat bersama Pemprov DKI Jakarta juga telah menyelesaikan penambahan pintu air Manggarai dan Karet, serta tengah menyelesaikan Sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. Dengan dibangunnya Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi, debit banjir di Pintu Air Manggarai diperkirakan menjadi 570 m3/detik.
Selain memiliki manfaat sebagai induk sistem pengendalian banjir Jakarta, Bedungan Ciawi dan Sukamahi yang berlokasi di Hulu Sungai Ciliwung ini dapat dikembangkan menjadi destinasi pariwisata. Kedua kawasan bendungan ini telah ditata sedemikian rupa karena diproyeksikan sebagai wisata pendidikan atau ekowisata, lengkap dengan hutan dan konservasi. Sebab memiliki potensi sumber daya alam yang mengedepankan perlindungan ekosistem. Fasilitas umum didesain dengan sangat estetis yang memadukan teknologi modern dan nilai-nilai kearifan lokal, sehingga menjadi lanskap yang ‘instagramable’. (Peri)