IPOL.ID – Kasus dugaan pelecehan seksual di Universitas Gunadarma terjadi. Kali ini, kabar yang viral tersebut mencuat lewat akun Instagram @anakgundardotco dan @depokhariini, Selasa (13/12).
Dugaan pelecehan seksual tersebut, terkuak dalam kronologi yang diungkap oleh korban. Detail kejadiannya itu di Kampus G, Universitas Gunadarma pada Jumat, 2 Desember 2022.
Korbannya, dikabarkan adalah mahasiswi Universitas Gunadarma yang saat itu sedang beraktivitas mengikuti kegiatan perkuliahan. Korban yang belum diketahui identitasnya itu menceritakan, kejadian berawal saat dia dan terduga pelaku sedang berada “Ngampus” di kampus G.
Informasi yang dihimpun, hubungan antara korban dengan terduga pelaku pelecehan seksual yang diduga berinisal TPP hanya teman biasa. Saat itu, korban yang sedang istirahat sekitar pukul 10.27 WIB, berniat untuk makan di kantin belakang Kampus E.
Namun, karena ramai, korban mengurungkan niatnya itu. “Tapi karena tempat makan disekitar situ penuh, aku gak jadi makan,” ucap korban tertera dalam akun tersebut.
Tak berselang lama, korban dihubungi oleh pelaku dan menanyakan keberadaannya.
Lalu, sekitar pukul 11.40 WIB, korban dihubungi/mendapat chat lagi oleh pelaku dan menanyakan keberadannya dimana. Akhirnya korban dan terduga pelaku ketemuan di sekitaran kampus G, sekitar pukul 12.01 WIB, tepatnya di depan koridor kelas G112. Keduanya ngobrol di depan pintu masuk ke gedung 1 dekat parkiran yang banyak genteng-genteng disusun.
Tak lama berselang keduanya terpisah. Namun saat pelaku berada di toilet bawah tangga Gedung 1. Nah, di sini pelaku memanggil korban. Saat itu, tidak ada gelagat aneh dirasa oleh korban, karena merasa bahwa pelaku mungkin ingin menanyakan letak toilet cowok. Sebab, di toilet kampus tak ada tanda tertera cowok/cewek.
“Tiba-tiba, dia (pelaku) dorong aku ke tembok ujung yang sepi terus nyosor gitu bibirnya,” bunyi keterangan dalam akun tersebut sebagaimana dikutip pada Selasa (13/12).
Sontak hal tersebut ditolak korban dengan cara menepis dan mendorong pelaku hingga ke belakang. Sebab, perlakuan pelaku telah menjurus ke pelecehan seksual.
Meski demikian, pelaku dengan tenang mengatakan kepada korban bahwa dia hanya ingin sekali saja mencium korban. “Sekali-kali aja,” ucap pelaku seperti dalam keterangan di akun yang sama.
Sejak kejadian dugaan pelecehan seksual itu, korban kemudian pergi meninggalkan pelaku ke depan pintu kelas di Gedung 1.
Bahkan pelaku tetap membandel menceritakan hal-hal negatif yang berhubungan dengan seks. Atas kejadian ini, korban berharap pelaku mendapat hukuman karena perilaku yang melecehkan itu.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak kampus. “Aku berharap pelaku mendapatkan sanksi sosial, karena beberapa teman perempuan di kelas juga risih terhadap dia (terduga pelaku),” tutupnya. (Joesvicar Iqbal)