IPOL.ID – Satu unit mobil mewah jenis sedan sport, yakni Lamborghini terbakar di jalur busway di kawasan Jakarta Barat, Sabtu (14/1). Insiden ini bukan kali pertama dialami supercar di Tanah Air. Sebelumnya, peristiwa serupa juga dialami Lamborghini Aventador milik Raffi Ahmad beberapa waktu lalu.
Mengulas catatan thenational.ae, ada tiga kondisi yang membuat Lamborghini terbakar.
Pertama karena overfuelling. Pemilik atau petugas SPBU mengisi bahan bakar terlalu banyak. Mobil terbakar karena BBM tumpah atau uap BBM yang langsung tersulut panasnya mesin.
Kedua karena overheating. Sistem pendinginan mobil tidak dapat mengontrol dan menahan panas mesin.
Ketiga karena overrev, RPM mesin terlalu tinggi sehingga membuat panas berlebih.
“Banyak supercar yang sering dikendarai dengan sangat keras dan pada putaran tinggi dan pengemudinya memperbesar pompa bensin sehingga mesin mereka sangat panas. Dalam beberapa kasus manifold saluran keluarnya dapat menyala merah karena panas,” kata Pakar Teknis Keselamatan Jalan asal Inggris, Robert Hodges dikutip dari thenational.ae, Minggu (15/1).
Agar Lamborghini tidak mengalami hal buruk lagi, Hodges menyarankan perlakuan khusus untuk supercar.
“Berkendara selama beberapa mil terakhir dengan kecepatan yang lebih lambat, lebih lembut untuk membuat sistem pendingin mobil dan ruang mesin sedikit lebih dingin sebelum berhenti.”
Sementara, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana menyarankan agar supercar mendapatkan perawatan khusus. Hal ini tak hanya berlaku untuk supercar yang sering dipakai melainkan juga yang jarang dipakai.
Karena bisa saja kabel-kabel supercar tersebut ada yang terkelupas akibat digigit hewan pengerat atau bisa juga sistem pendingin bermasalah yang mengakibatkan naiknya temperatur mesin.
“Artinya, jika mobil tersebut rutin dirawat sudah pasti kondisinya bagus,” kata dia kepada wartawan beberapa waktu lalu.(Yudha Krastawan)