IPOL.ID – Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo mempertanyakan kelayakan konstruksi Skywalk Kebayoran Lama yang terasa bergoyang tak lama setelah peresmian oleh Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Dia meminta Dinas Bina Marga untuk memeriksa ulang jembatan penghubung Halte TransJakarta Koridor 13 dan Koridor 8 serta Stasiun KRL Kebayoran itu.
“Untuk memastikan keselamatan, saya minta ada pemeriksaan ulang apakah skywalk ini memang sudah layak digunakan atau belum. Termasuk digunakan untuk menampung beban besar saat ramai. Utamakan keselamatan masyarakat,” ujar Ara, sapaan akrab Anggara, di Jakarta, Minggu (29/1).
Menurutnya, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Kebayoran Lama sangat penting untuk mengintegrasikan antar moda transportasi publik di Jakarta. Dia berharap, keberadaan Skywalk Kebayoran Lama itu bisa mendukung upaya meminimalisir kemacetan di Jakarta karena warga berduyun-duyun beralih ke angkutan publik.
“Semoga integrasi moda transportasi dengan fasilitas yang nyaman terus jadi prioritas Pemprov DKI sebagai upaya mengurangi kemacetan,” kata Ara.
Untuk itu, tegasnya, perangkat daerah terkait harus memastikan Skywalk Kebayoran Lama dilengkapi sistem pencegahan dini, baik kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) maupun petugas yang berjaga rutin untuk berpatroli. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan keamanan di Skywalk Kebayoran Lama itu.
“Karena panjang jembatan ini sekitar 450 meter, harus ada pengamanan yang memadai terutama di saat-saat sepi. Pastikan juga penerangan cukup dan terus menyala di malam hari,” tambah Ara.
“Patroli dan penertiban di sepanjang skywalk juga penting dilakukan agar menciptakan rasa aman bagi masyarakat yang melintas,” tambahnya.
Sebelumnya, Pejabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meresmikan Skywalk Kebayoran Lama yang menjadi sarana konektivitas antarmoda angkutan publik di Jakarta. Skywalk Kebayoran Lama ini dibangun mulai Maret 2022 sejak, Anies Baswedan masih memimpin DKI Jakarta.
“Saya meresmikan penggunaan skywalk kebayoran untuk digunakan masyarakat dan tentunya nanti tolong dirawat dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan tetap harus dijaga. Tentunya, (untuk) keamanan, pak walikota nanti keamanan satpol pp dan keluarahan bisa, termasuk petugas dari Dishub,” ujar Heru Budi Hartono usai meresmikan Skywalk Kebayoran Lama, Jum’at (27/1).
Skywalk Kebayoran ini dibangun sebagai sarana integrasi antara halte TransJakarta Koridor 13 dengan halte TransJakarta Kebayoran Lama Koridor 8 serta Stasiun Kebayoran guna memudahkan masyarakat untuk berpindah moda transportasi publik.
Peresmian Skywalk Kebayoran Lama ini sempat ditunda berkali-kali karena padatnya agenda Heru Budi Hartono. Namun, Heru mempersilakan Skywalk Kebayoran Lama itu dibuka untuk publik meski belum diresmikan.
“Ya, tentunya pencocokan waktu dan pak kadis masih menyempurnakan beberapa koridor 8, sekarang baru beroperasi. Dan juga tepat waktu,” katanya.
Skywalk Kebayoran Lama ini dilengkapi tiga unit lift dan dua unit eskalator agar memudahkan masyarakat termasuk lansia, ibu hamil dan teman-teman disabilitas menggunakan fasilitas tersebut.
Di tiap sisi Skywalk Kebayoran juga dipasang lampu artistik untuk memperindah pada saat malam hari. Serta tersebar belasan kamera CCTV yang dapat memantau selama 24 jam agar masyarakat merasa aman dan nyaman. (Peri)