IPOL.ID – Total keuntungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Pembangunan Jaya Ancol pada tahun 2022 (unaudited) mencapai Rp139,9 miliar.
Berdasarkan data monitoring dan rencana kerja PT Pembangunan Jaya Ancol yang diungkap di ruang Rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, capaian tersebut 609 persen dari target dalam rencana kerja anggaran (RKA) tahun 2022 sebesar Rp22,9 miliar.
Jumlah tersebut juga, mengalami peningkatan jauh dibandingkan tahun 2021 ketika masih pandemi COVID-19, di mana laba bersih Ancol berada pada posisi minus Rp275 miliar lebih.
Sementara, total pendapatan mereka pada 2022 (unaudited) adalah sebesar Rp939 miliar lebih, atau 105 persen dari target Rp894,1 miliar. Angka itu lebih besar dibandingkan total pendapatan pada 2021 sebesar Rp389,3 miliar.
Adapun untuk tahun 2023, Ancol menargetkan bisa mendulang laba bersih perusahaan sebesar Rp100,7 miliar, dengan target total pendapatan mereka sebesar Rp1,1 triliun.
Target tersebut tidak terlepas dari beberapa aksi perusahaan dalam belanja modal (Capex) 2023 yang direncanakan sebesar Rp254,7 miliar bagi renovasi dan inovasi untuk meningkatkan sumber pendapatan baru seperti New Marina (Kawasan Ancol Barat) beserta pengembangannya, dan juga pembangunan Sentral Parkir untuk meningkatkan layanan pelanggan.